Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Terpesona Pramuboga Manja di Raminten 3

10 Oktober 2024   05:54 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Selepas menikmati jenang legendaris dan juga berbelanja di Pasar Beringharjo, kami menyebrang ke tempat yang juga wajib dikunjungi jika main ke Yogyakarta, yaitu Hamzah Batik yang dulu bernama Mirota Batik.

Salah satu ciri khas tempat ini adalah para karyawan yang selalu menyambut dan menyapa dengan sopan dan tanahnya dengan busana Jawanya yang khas.  Selain itu banyaknya kata-kata humoris di tempat ini juga selalu memanjat pengunjung sering tersenyum sendiri ketika membacanya. Salah satunya adalah tulisan ' Copet dilarang masuk,"

Papan Keluhan: dokpri
Papan Keluhan: dokpri

Juga ada papan besar bertuliskan nomor yang bisa dihubungi bilah kita ada keluhan terhadap pelayanan, produk dan bahkan jika patah hati dan ingin bunuh diri. Ada ada saja. !

Tujuan pertama kunjungan siang itu adalah menikmati makan siang di resto Raminten 3 yang kebetulan ada di lantai 3.

 Menu: dokpri
 Menu: dokpri

Di depan resto dipajang contoh berbagai menu khas yang memiliki nama -nama unik, sekaligus menarik dan menggugah selera.  

Ada nasi goreng kemul yang merupakan basi goreng diselimuti telur dadar. Juga ada minuman wedang  uwuh berikut penjelasannya, serta segi pecel raminten dan segi pecel rawon.

Raminten: dokpri
Raminten: dokpri
Ketika memasuki restoran, kami disambut oleh pramuboga dengan kostum Raminten, lengkap dengan kebaya dan sanggul atau konde nya yang khas. Suaranya uang serak-serak basah dan manja membuat suasana menjadi cair dan meriah.

Kami memesan, sego pecel raminten, sego pecel rawon dan kingkong sebagai minumannya.  

 Sultan Yogya: dokpri
 Sultan Yogya: dokpri

Sambil menunggu makanan, saya memperhatikan suasana di dalam restoran yang kebetulan Kodak terlalu ramai pengunjung siang itu.  Di dekat meja kami ada foto-foto sultan Yogya.  Kami hitung jumlahnya hanya ada sembilan sultan. Ternyata sultan HB I tidak ada gambarnya di dinding!  

Saya perhatikan interiornya
yang sangat kental dengan budaya Jawa, setiap sudut restoran dipenuhi oleh ornamen tradisional, patung-patung, serta dekorasi batik yang membuat suasana terasa hangat dan penuh karakter.

Interior : dokpri
Interior : dokpri
Musik gamelan yang mengalun pelan di latar belakang semakin menambah keintiman dan kenyamanan ketika berada di sini.  

Saya juga sempat baik ke lantai mezanin dan melihat lebih baik panggung Raminten Cabaret yang unik. Kabaret ini hadir dengan teratur setiap akhir pekan dan menawarkan pertunjukan tari dan nyanyi para transgender yang dipastikan akan penuh dengan suasana riang gembira.

Panggung Kabaret: dokpri
Panggung Kabaret: dokpri


Salah satu hal yang membuat Resto Raminten begitu populer adalah menu yang disajikan. Raminten terkenal karena menyuguhkan makanan khas Jogja dengan harga yang terjangkau,

Input Sego pecel Rawon: dokpri
Input Sego pecel Rawon: dokpri

Makanan-makanan ini tidak hanya lezat, tetapi juga disajikan dengan gaya yang unik, sering kali dalam piring-piring tradisional atau tempat saji dari anyaman bambu.

Mbak pramuboga tadi juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama kami dan beberapa pengunjung lainnya. Masih dengan gayanya yang manja dan kocak.

 Dokpri
 Dokpri

Salah satu daya tarik utama Raminten adalah pelayanannya yang unik. Para pelayan di sini mengenakan pakaian tradisional Jawa, dan mereka akan melayani tamu dengan sikap sopan santun khas Jogja, yang semakin membuat pengalaman bersantap terasa lebih istimewa. Selain itu, Raminten juga terkenal dengan penyajian makanan dan minuman yang kadang-kadang terbilang eksentrik, seperti wedang jahe yang disajikan dalam batok kelapa atau es krim yang dihidangkan dalam wadah berbentuk unik.

 Kingkong: dokpri
 Kingkong: dokpri


Tidak hanya makanan, Resto Raminten 3 juga menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang ingin merasakan suasana tradisional Jogja yang kental. Dengan dekorasi khas Jawa yang menghiasi setiap sudut, serta berbagai pajangan antik dan koleksi barang-barang tradisional, tempat ini seperti sebuah museum hidup yang menghidupkan kembali kebudayaan Jawa dalam keseharian modern.

Gamelan : dokpri
Gamelan : dokpri

Setelah menikmati hidangan di Resto Raminten 3, tidak lengkap rasanya jika tidak melanjutkan perjalanan ke Hamzah Batik.

Toko ini bukan sekadar toko batik biasa; tempat ini adalah surga bagi para pecinta batik, baik dari dalam maupun luar negeri, yang ingin membawa pulang secuil kekayaan budaya Indonesia dalam bentuk kain dan produk batik berkualitas.

Hamzah Batik, yang dulunya dikenal sebagai Mirota Batik, sudah lama menjadi ikon di dunia perbelanjaan Yogyakarta. Toko ini terkenal karena menawarkan berbagai jenis batik dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari batik tulis, batik cap, hingga batik kombinasi. Kain-kain batik di sini dipilih dengan cermat untuk memastikan kualitas terbaik bagi para pembelinya, dan setiap kain bercerita tentang sejarah dan filosofi yang mendalam.

Keunikan Hamzah Batik tidak hanya terletak pada koleksi kainnya yang beragam, tetapi juga pada suasana belanjanya yang khas. Begitu memasuki toko ini, pengunjung akan langsung disambut oleh aroma khas dari dupa dan rempah-rempah, yang memberikan nuansa spiritual dan menenangkan. Dekorasi toko juga mencerminkan kekayaan budaya Jawa, dengan ornamen-ornamen tradisional yang menghiasi setiap sudut, termasuk patung-patung wayang, gamelan, dan pernak-pernik antik.

 Dokpri
 Dokpri


Selain kain batik, Hamzah Batik juga menawarkan T shirt dengan disain khas dan sering dilengkapi dengan kata-kata yang lucu.  Juga tersedia berbagai produk kerajinan tangan yang bisa dijadikan oleh-oleh atau kenang-kenangan. Mulai dari tas anyaman, perhiasan perak, topeng kayu, hingga souvenir-souvenir kecil, semuanya bisa ditemukan di sini dengan harga yang bervariasi. Produk-produk ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga sarat akan makna budaya dan sejarah yang melekat pada setiap detailnya.

Salah satu daya tarik utama Hamzah Batik adalah adanya display untuk proses pembuatan batik lengkap dengan canting dan malamnya.

Pengalaman berkunjung  ini membuat belanja di Hamzah Batik tidak hanya sekadar transaksi jual-beli, tetapi juga kesempatan untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang warisan budaya Jawa.

Resto Raminten 3 dan Hamzah Batik merupakan dua tempat dalam satu gedung yang tidak hanya memanjakan pengunjung dengan hidangan lezat dan kain indah, tetapi juga menyuguhkan pengalaman budaya yang mendalam. Tempat ini seakan menjadi jembatan bagi para wisatawan dan warga lokal untuk lebih dekat dengan akar budaya Jawa yang kaya.

Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman otentik di Yogyakarta, kombinasi antara bersantap di Resto Raminten 3 dan berbelanja di Hamzah Batik adalah pilihan yang sempurna. Di satu sisi, mereka bisa menikmati kelezatan kuliner tradisional dalam suasana yang unik dan penuh kehangatan. Di sisi lain, mereka bisa membawa pulang sepotong kecil sejarah dan budaya Indonesia melalui kain batik atau kerajinan tangan yang sarat makna.

Kedua tempat ini juga mencerminkan filosofi yang sama, yaitu menjaga dan merawat tradisi di tengah modernitas. Resto Raminten 3 menjaga tradisi kuliner Jawa tetap hidup di tengah maraknya restoran modern, sementara Hamzah Batik terus melestarikan warisan batik dan kerajinan tangan di era yang semakin digital. Keduanya adalah bukti bahwa kebudayaan dan tradisi bukanlah sesuatu yang usang, melainkan sesuatu yang terus berkembang dan relevan hingga hari ini.

Resto Raminten 3 dan Hamzah Batik merupakan dua destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan kekayaan budaya Yogyakarta dalam bentuk kuliner dan belanja. Dengan suasana yang kental akan nilai-nilai tradisional, baik restoran maupun toko batik ini mampu memberikan pengalaman unik yang memadukan cita rasa, keindahan, dan edukasi budaya dalam satu paket lengkap.

Ketika kami meninggalkan gedung Hamzah Batik, di beranda sedang dimainkan musik gamelan dengan pemain dan penyanyi yang mengenakan busana Jawa yang khas.

Pengalaman siang itu di resto Raminten 3 dan sejenak cuci mata dan berbelanja di Hamzah Batik memberikan pengalaman menyelam ke ruang-ruang budaya Jawa yang penuh nuansa keindahan dan kearifan lokal yang penuh pesona.

Setiap ke Yogya, saya tidak  lupa  mampir ke sini. Kalau tidak belanja, boleh sekedar cuci mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun