Kedua tempat ini juga mencerminkan filosofi yang sama, yaitu menjaga dan merawat tradisi di tengah modernitas. Resto Raminten 3 menjaga tradisi kuliner Jawa tetap hidup di tengah maraknya restoran modern, sementara Hamzah Batik terus melestarikan warisan batik dan kerajinan tangan di era yang semakin digital. Keduanya adalah bukti bahwa kebudayaan dan tradisi bukanlah sesuatu yang usang, melainkan sesuatu yang terus berkembang dan relevan hingga hari ini.
Resto Raminten 3 dan Hamzah Batik merupakan dua destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan kekayaan budaya Yogyakarta dalam bentuk kuliner dan belanja. Dengan suasana yang kental akan nilai-nilai tradisional, baik restoran maupun toko batik ini mampu memberikan pengalaman unik yang memadukan cita rasa, keindahan, dan edukasi budaya dalam satu paket lengkap.
Ketika kami meninggalkan gedung Hamzah Batik, di beranda sedang dimainkan musik gamelan dengan pemain dan penyanyi yang mengenakan busana Jawa yang khas.
Pengalaman siang itu di resto Raminten 3 dan sejenak cuci mata dan berbelanja di Hamzah Batik memberikan pengalaman menyelam ke ruang-ruang budaya Jawa yang penuh nuansa keindahan dan kearifan lokal yang penuh pesona.
Setiap ke Yogya, saya tidak  lupa  mampir ke sini. Kalau tidak belanja, boleh sekedar cuci mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H