La Sagrada Famlia, atau lengkapnya Baslica i Temple Expiatori de la Sagrada Famlia, awalnya bukanlah proyek yang dimulai oleh Gaud. Pada tahun 1882, arsitek Francisco de Paula del Villar ditugaskan untuk memulai pembangunan gereja ini, yang direncanakan sebagai gereja neo-Gotik yang relatif sederhana.
Namun, pada 1883, del Villar mundur dari proyek tersebut karena perbedaan pendapat dengan komite pengelola gereja, dan Gaud yang saat itu masih muda ditunjuk untuk melanjutkan proyek tersebut.
Ketika Gaud mengambil alih proyek ini, ia memiliki visi yang jauh lebih ambisius daripada pendahulunya. Ia mengubah total desain neo-Gotik asli dan mulai merancang gereja ini sebagai sebuah katedral besar yang penuh dengan simbolisme religius, mencerminkan ajaran-ajaran Kristen dan kekagumannya terhadap alam.
Gaud tidak hanya ingin membangun gereja; ia ingin menciptakan sebuah karya agung yang akan menghubungkan manusia dengan Tuhan melalui arsitektur. Setiap bagian dari La Sagrada Famlia memiliki makna simbolis yang dalam. Menara-menara yang menjulang tinggi, misalnya, dirancang untuk melambangkan 12 rasul, 4 penginjil, Perawan Maria, dan Yesus Kristus, dengan menara tertinggi mewakili Kristus.
Gaya arsitektur La Sagrada Famlia adalah perpaduan antara modernisme, neo-Gotik, dan gaya unik Gaud sendiri. Desain ini sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen alam, dengan kolom-kolom yang menyerupai batang pohon dan bentuk-bentuk melengkung yang menciptakan perasaan ruang organik di dalam gereja.
Fasad gereja dibagi menjadi tiga bagian utama: Fasad Kelahiran (Nativity Faade), Fasad Sengsara (Passion Faade), dan Fasad Kemuliaan (Glory Faade). Setiap fasad mewakili aspek yang berbeda dari kehidupan dan ajaran Yesus Kristus. Fasad Kelahiran, yang diselesaikan selama hidup Gaud, dihiasi dengan ukiran-ukiran rumit yang merayakan kelahiran Yesus dan kehidupan di alam. Fasad Sengsara, yang sebagian besar dibangun setelah kematian Gaud, memiliki desain yang lebih minimalis dan dramatis, mencerminkan penderitaan Kristus pada saat penyaliban.
"Untuk masuk ke dalam kita perlu membeli tiket sebesar 26 Euro dan harus membelinya secara online terlebih dahulu," demikian tambah gadis Ukraina yang cantik itu.
Kini tiba giliran saya bertanya mengenai nasib Gaudi ketika tertabrak trem pada hari yang naas di bulan Juni 1926 itu.
Sedikit terkejut, dia kemudian bercerita sambil berjalan mengelilingi basilika.
Beberapa jam kemudian, seorang pendeta di La Sagrada Famlia menyadari bahwa Gaud belum kembali ke tempat kerjanya. Setelah mencari-cari di sekitar area, pendeta itu menemukan bahwa arsitek yang dihormati itu telah mengalami kecelakaan. Namun sudah terlambat, akibat luka parah di bagian dada dan kepala, Gaudi hanya bertahan selama tiga hari dalam kondisi kritis dan akhirnya meninggal pada  10 Juni 1926.