Pesawat Airbus 330-200 Level yang membawa saya dari Santiago de Chile mendarat mulus di bandara El Prat Terninal 1 di Barcelona. Â Sebelum mendarat pemandangan langit warna lembayung senja menyambut saya, hari memang sudah menjelang malam ketika saya tiba.
Setelah melewati pemeriksaan imigrasi dan bea cukai, dengan segera saya mengikuti petunjuk arah menuju stasiun metro. Â Seperti arahan Luis, tuan rumah AirBnb saya kali ini, saya hanya perlu naik metro jalur L9S arah Universitaria dan kemudian turun di stasiun Collblanc. Â Tempat kediaman nya dapat ditempuh sekitar 5-7 menit dengan berjalan kaki.
Karena saya hanya akan tinggal 2 malam di Barcelona, saya memilih untuk membeli tiket metro yang berlaku selama 48 jam seharga sekitar 16 Euro. Â Tiket ini berlaku sampai saya kembali ke bandara Lusa dan bebas naik metro, bus dan angkutan lainnya di sekitar Barcelona.
Perjalanan dari stasiun Terminal 1 menuju stasiun Collblanc cukup nyaman dan cepat, penumpang cukup ramai tapi tidak sampai berdesakan dan tentu saja saya mendapat tempat duduk karena dari bandara penumpang belum ramai. Sekitar 25 menit kemudian saya sudah tiba di stasiun Collblanc sna kemudian naik lift dan eskalator untuk sampai di permukaan jalan.
Untuk menuju ke penginapan, saya harus berjalan  sekitar 400 meter melewati taman sba menyeberang dua blok jalan. Walau hari sudah malam, tetapi suasana tetap ramai dan aman. Â
Di dekat penginapan dan juga si dekat stasiun banyak toko-toko kecil yang menjual minuman dan makanan kecil.
Sesampainya di apartemen, Luis, sang tuan rumah yang hanya bisa berbahasa Spanyol menyambut ramah. Â Setelah sejenak beristirahat dan mandi, saya masih punya waktu untuk menikmati Barcelona di waktu malam. Â
Tujuan saya kali ini adalah kawasan Las Ramblas yang merupakan salah satu jalan paling ikonik dan ramai di Barcelona, membentang dari Plaa de Catalunya hingga Port Vell di tepi laut.
Untuk menuju Las Ramblas, pertama saya kembali menuju ke Stasiun Collblanc. Kali ini saya naik Metro Jalur L5 (Garis Biru) arah Vall d'Hebron dan transfer  di Stasiun Diagonal ke Jalur L3 (Garis Hijau menuju arah Zona Universitaria, lalu Turun di Stasiun Liceu.
Pada malam hari, kawasan ini tetap hidup dengan keramaian turis, penduduk lokal, dan berbagai kegiatan jalanan yang menjadikannya tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi, terutama jika kita hanya ingin jalan-jalan sambil menikmati suasana malam di Barcelona.
Walau begitu, saya tetap harus waspada karena Las Ramblas ini terkenal dengan pencopetnya. Untungnya walau ramai, saya tidak pernah melewati tempat yang sampai berdesak-desakan.  Kalau Bogota yang memiliki reputasi jauh lebih menyeramkan saja dapat saya  lalui dengan akan, tentunya saya tidak akan mendapatkan masalah di Barcelona.  Demikian pikir saya dalam hati sambil melangkah dengan pasti.
Ketika matahari mulai terbenam, Las Ramblas tampak menggoda dan dipenuhi dengan berbagai aktivitas. Lampu jalan menyala, menciptakan suasana yang indah di bawah pepohonan yang menaungi tempat pedestrian yang nyaman. Â Di sepanjang jalan banyak seniman jalanan, pelukis karikatur, dan penjual suvenir yang berjejer rapi.
Kehidupan malam kian marak ramai dengan orang-orang yang keluar dari bar, kafe, atau restoran. Tujuan saya sekaligus mencari tempat makan untuk mengganjal perut yang sudah minta diisi. Untungnya saya cepat menemukan resto cepat saji yang lumayan ramai malam itu.
Selesai makan, saya melanjutkan jalan-jalan sambil sesekali  mengagumi beberapa bangunan ikonik di Barcelona.  Ada Gran Teatre del Liceu, sebuah teater opera bersejarah, dan juga Palau de la Virreina, sebuah bangunan indah yang sering digunakan untuk pameran seni. Di sepanjang jalan, ada banyak kios yang menjual bunga, majalah, dan barang-barang kecil lainnya, menambah pesona khas Las Ramblas.
Masih di Las Ramblas, saya juga sempat melihat Pans & Company yang restoran cepat saji khas Spanyol yang menyajikan berbagai macam sandwich dengan roti segar dan bahan-bahan lokal.
Selain itu, ada juga beberapa kios kecil yang menjual tapas atau camilan lokal yang bisa dibawa pulang atau makan di tempat.
Tidak terasa, malam semakin larut dan Las Ramblas seakan tidak pernah tidur. Tibalah waktunya untuk kembali ke penginapan dan mimpi indah untuk rencana jalan-jalan esok hari. Â Masih. Banyak tempat yang akan dikunjungi dalam kunjungan yang singkat ini.
Sesampainya di apartemen, saya kembali bertemu dengan Luis. Kali ini saya menemaninya duduk santai sambil menikahi pertandingan bola liga Spanyol.
Sambil mengobrol saya menanyakan dimana anak dan istrinya. Â Ternyata mereka sedang kembali ke kampung halaman mereka di Peru. Â
Tinggal di AirBnb memang memberikan suasana yang sedikit berbeda dengan di hotel, apalagi di sini hanya ada satu kamar yang disewakan. Â Keesokan paginya di dapur saya sempat bertentangan seorang perempuan yang sedang bekerja di dapur, rupanya sia adalah adik Luis.
Dan yanh  paling mengasyikkan adalah pada hari terakhir, ketika akan berangkat ke bandara, Luis menawarkan untuk ikut mobilnya yang juga kebetulan akan ke bandara, bedanya dia ke terminal 2 sementara saya ke terminal  1 untuk berangkat ke Lisboa. Â
Luis mengantar saya sampai terminal 2 dan kemudian saya naik shuttle bus menuju ke terminal 1. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H