Dalam beberapa kesempatan, saya juga pernah  menulis tentang pasangan ini dan menggambarkan keduanya sebagai sosok yang patut dijadikan inspirasi dan suri teladan  bagi kita semua.
Makna Perayaan 60 Tahun Pernikahan
Perayaan Ulang tahun pernikahan yang ke-60 ini bukan hanya tentang selebrasi dan pesta atau ritual seperti pemotongan kue atau tumpeng atau tiup lilin dan menyanyikan lagu tetapi yang lebih penting adalah tentang apresiasi terhadap perjalanan panjang yang telah ditempuh oleh Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Rosalina.
Perayaan Ini adalah saat yang paling tepat  untuk merenungkan rentetan waktu panjang yang telah  dilewati bersama, baik suka maupun duka dengan segala gonjang ganjingnya. Walau sejuta momen telah terjadi dengan segala tantangannya, pasangan ini  telah sukses tetap menjaga keutuhan mahligai perkawinan  hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa cinta sejati memang mampu  mengatasi  segala ujian.
Perayaan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga komitmen dan kesetiaan dalam pernikahan. Di dalam kehidupan perkawinan yang terus menerus dihadapkan dengan berbagai tantangan dan cobaan, kisah hidup Bapak Tjiptadinata dan Ibu Rosalina seakan membawa pesan bahwa pernikahan yang langgeng dan bahagia masih eksis, asalkan didasarkan pada cinta, kesetiaan, keterbukaan  dan pengertian yang tulus. Kisah ini sekaligus memberikan tantangan buat saya yang baru menempuh setengah jalan kisah pernikahan dibandingkan pak Tjipta dan Bu Rose.  Pertanyaannya, apakah saya dan pembaca akan sangging meniti jalan yang sama hingga mampu merayakan ulang tahun berlian pernikahan nanti?
Semoga dengan perayaan ulang tahun Berlian ini, kita semua diajak untuk kembali merenungkan makna dan arti sebuah pernikahan. Dalam  pernikahan kita tidak harus mencari kesempurnaan pasangan kita, melainkan bagaimana masing-masing-masing bisa saling memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan  yang lain.
Kisah hidup Bapak Tjiptadinata dan Ibu Rosalina telah membuktikan  bahwa cinta sejati tidak akan pernah pudar, walau kondisi fisik telah berubah seiring berjalannya waktu. Cinta sejati akan tetap ada selama kita terus berusaha untuk saling mencintai setiap hari. Cinta akan tetap ada karena hadir dalam perbuatan walau tidak mesti harus diucapkan dengan kata-kata.
Penutup
Perayaan ulang tahun ke  60 tahun pernikahan Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Rosalina adalah saat yang penuh makna, tidak hanya bagi kedua pasangan, melainkan  juga bagi kitab semua yang mengenal mereka.
Semoga Kisah cinta mereka menjadi inspirasi dan teladan yang menunjukkan bahwa cinta sejati bukanlah tentang drama atau romantisme yang berlebihan, tetapi tentang komitmen, kesetiaan, kesederhanaan dan pengertian yang apa adanya.
Tulisan ini ditutup dengan harapan bahwa kisah mereka akan terus menjadi sumber inspirasi bagi pembaca. Â