Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Buliran Salju Perbatasan Tertinggi di Dunia antara Kyrgyztan dan Tajikistan

21 Agustus 2024   15:01 Diperbarui: 21 Agustus 2024   15:06 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Kyrgyl Pass, hanya perlu sekitar 5 menit untuk sampai di pos perbatasan di Kyrgyl Art.  Berbeda dengan di perbatasan Bordobo, di sini kita hanya menunggu di dalam kendaraan sementara Syamil yang mengurus paspor kami dari pos ke pos.  Namun di sini pula sebagian besar bagas dan kopeor diperiksa oleh petugas bea cukai sehingga kami harus turun walau hujan salju mulai turun dengan bulian-buliran yang halus dan terpaan angin dingin yang berhembus kencang.  Sebuah pengalaman menarik menembus garis batas yang konon merupakan sala satu perbatasan dua negara tertinggi di dunia.

Senja di Karakul Danau Hitam: Dokpri
Senja di Karakul Danau Hitam: Dokpri

Proses imigrasi dan bea cukai berlangsung cukup lama walau hanya ada rombongan 4 kendaraan kami, Setelah beres kami masih haris melanjutkan lagu perjalanan menuju ke Karakul.  Di kawasan ini pula kita melihat sebuah tugu dengan patung kambing bertanduk dua dengan tulisan Murgabsky Rayon dalam aksara Kiril.  Yah kita sudah memasuki wilaYAH GBAO seperti GBAO permit yang sudah kita dapat sebelumnya.  Walaupun berkunjung ke Tajikistan tidak memerlukan visa bagi pemegang paspor RI, namun untuk berkunjung ke Pamir Mountain, kita tetap memerlukan izin khusus yang Bernama GBAO Permit. DI situ bahkan lengkap ditulis kawasan mana saja yang boleh dikunjungi.

Gunung dan langit: Dokpri
Gunung dan langit: Dokpri

Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 18.00 ketika kami tiba di kawasan Karakul atau Danau Hitam dalam bahasa lokal. Sebuah danau yang airnya tampak biru tua kehitaman dan konon airnya asin sehingga tidak ada kehidupan di danau ini. Tampak sangat indah senja itu, namun kami tidak dapat menikmatinya terlalu lama karena udara yang sangat dingin terutama hembusan angin nya yang cukup kencang menembus tulang. 

Dari Karakul Lake, kami meneruskan perjalanan menuju Desa Karakul, tempat kami akan menghabiskan malam pertama di Pegunungan Pamir. Sebuah petualangan yang tidak terlupakan sudah menanti di depan mata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun