Ibrahim inilah yang kemudian menjadi pengemudi yang paling lama menemani kami sejak berpindah-pindah dari Karakul, Alichur, Langar, Ishkashim, Khalaikumb, Dushanbe, Saritag, hingga Khujand. Â
Syamil kemudian berganti penumpang, yaitu rombongan fotografer Pak Yudi, Pak Edy dan Mbak Retha, Â Sayangnya ketika tiba di Khorog, kendaraan Syamil menghadapi masalah dan kemudian harus diganti dengan pengemudi dan mobil baru yaitu Norbek yang bergabung sejak Kalaikhumb: Â Pak Yudi sendiri sempat mengungsi ke kendaraan kamu sejak Khorog hingga Kalaikumb.
Kendaraan Lexus milik Ibrahim harus kami tinggalkan di perbatasan Tajikistan Uzbekistan di Oybek ketika kami semua akhirnya naik satu bus buatan Tiongkok untuk menuju Tashkent.
Ibrahim merupakan pengemudi yang sangat menyenangkan, sopan dan sangat cekatan membantu. Â
Sebelumnya saya mendapat info bahwa Ibrahim adalah seorang dokter yang berusia sekitar 43 tahun dan telah cukup lama berprofesi sebagai pengemudi. Â Kendaraan ini pun merupakan kendaraan miliknya pribadi dan Ibrahim sendiri merupakan etnis Kyrgyz yang menjadi warga negara Tajikistan. Â
Namun dalam percakapan dengan saya Ibrahim mengaku bersekolah atau kuliah selama sekitar tiga tahun dan bukanlah seorang  atau dokter.  Karena itu saya tidak bertanya lagi lebih lanjut.
Di sepanjang perjalanan yang cukup melelahkan ribuan kilometer meniti Lembah Wahan di perbatasan Tajikistan dan Afghanistan, Ibrahim sering memutar lagu-lagu berbahasa Kyrgyz di kendaraan.  Salah satu lagu favoritnya mungkin berjudul Jamilah yang sangat merdu  mendayu-dayu.
Demikianlah, setiap pertemuan tentunya ada perpisahan. Jika dengan Mirlan kami harus berpisah di Osh dan dengan Zhuba di Kyrgyz Art, maka di Bandara Tashkent kami semua berpisah baik dengan Nazar, Ibrahim, Manaf maupun Norbek dan tentu saja dengan Ibrahim. Â
Pertemuan dan kebersamaan selama hampir dua minggu di Atap Dunia memang sangat berkesan. Apalagi ditemani oleh Jamilah di sepanjang Lembah Wahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H