Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rasanya Mirip Kacang Mede, Pohon Ini Dinamakan Juga Pohon Uang

17 April 2024   14:11 Diperbarui: 17 April 2024   14:15 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bibit Pachirah: Dokpri

Hidangan makan malam berupa berbagai macam menu khas Lebaran sudah menyambut ketika kami tiba di rumah kerabat di kawasan Borobudur. Selesai makan hidangan berat berupa ketupat, lontong, dan berbagai jenis opor, disajikan juga berbagai jenis kue dan makanan kecil lainnya.

Sambil bercakap-cakap dengan santai, saya tidak bisa berhenti mencicipi stoples kacang yang garing dan renyah.  Sekilas rasanya mirip dengan kacang mede alias cashew nut, namun bentuknya bulat mirip buah apel ukuran mini.  Dengan rasa penasaran saya menanyakan apa nama kacang ini dan dimana membeli atau memesannya.

"Ini kacang pachirah," jawab tuan rumah sambil menambahkan bahwa kacang itu dibuat sendiri dan dipetik dari pohon yang ada di halaman rumah.  Sambil melihat pohon yang tingginya sekitar dua meter dan konon sudah berusia sekitar lima atau enam tahun itu, saya sempat memperhatikan akarnya yang cukup jauh menjelajah di tanah di sekitar batang pohon. 

Kacang Pachirah: Dokpri
Kacang Pachirah: Dokpri

Pembicaraan kami selanjutnya lebih dalam membedah tentang kacang yang berasal dari buah pachirah ini. Ternyata pachirah ini merupakan tanaman yang konon berasal dari Amerika Selatan dan sering juga disebut dengan kacang Guyana atau Guyana Chestnut atau bahkan Malabar Chestnut.   Sekilas bentuk daunnya mirip dengan daun singkong yang berbentuk jari dan pohon ini memiliki nama Latin Pachira Aquatica. 

"Tanaman ini juga disebut Pohon Uang," tambah tuan rumah lagi sambil menjelaskan jika pohon ini dipercaya dapat membawa rezeki yang melimpah bagi yang menanam dan memeliharanya.  Dijelaskan bahwa cara menanam dan memeliharanya juga tidak susah, yang penting ditanam di tanah yang gembor dan diberi air sekitar dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.   Konon tanaman ini disebut dengan julukan pohon uang karena adanya legenda atau mitos ada seorang miskin yang berdoa dan minta uang dan secara tidak sengaja kemudian menemukan pohon ini. Pohon ini kemudian ditanam dan bibitnya dijual sehingga mendatangkan uang.  Sejak itu pohon ini sering dijual sebagai pohon yang membawa hoki alias keberuntungan bagi pemiliknya,

Pohon Pachirah: Dokpri
Pohon Pachirah: Dokpri

Saya pun kemudian ditawarkan untuk membawa dua pucuk bibit pohon ini yang tentu saja tidak saya tolak dengan harapan nanti bisa membawa rezeki.  Paling tidak buahnya bisa dipetik dan dibuat kacang garing dan renyah yang tidak kalah enaknya dengan kacang mede, makanan kecil favorit saya.  

Berdasarkan info lanjutkan ternyata jika sudah besar pohon ini bisa mencapai tinggi hingga beberapa belas meter dan setiap buahnya bisa menghasilkan kacang yang cukup banyak yaitu sekitar 1 sampai 1,5 kilogram kacang.   Namun untuk menikmati kacang pachirah saya masih harus menunggu sekitar 5 atau 6 tahun setelah menanam bibit yang dibawa itu.

Semoga sukses menaman pohon uang dan bertambah Makmur jadinya.  Bagaimana pengalaman pembaca dengan kacang pachirah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun