Gedung Correos Chile atau Kantor Pos Chile tepat berada di sebelah Museo Histrico Nacional. Sama-sama cantik dan keduanya bahkan bagai berbagi dinding.Â
Kalau di lihat dari kejauhan, perbedaan utama adalah bentuk arsitektur dan juga warna keduanya. Gedung kantor pos ini warnanya lebih putih dibandingkan dengan Museo Historico Nacional yang bernuansa krem atau khaki.
"El Capitan Espanol Don Pedro de Valdivia establicio en este sitio el 12 Febrero de 1541. La Casa de los Gobernadores de Chile desde 1810 hasta 1946 habitaron en ella. Los jefes del estado. Instituto Chileno de Conmemoracion Historica 1942,"Â
Sebuah prasasti terpampang manis pada dinding bangunan yang menjelaskan kalau di tempat ini didirikan olek Kapten Spanyol Don Pedro de Valcidia pada 12 Februari 1541, dan pernah menjadi rumah para gubernur Chile dari 1810 hingga 1946 dan juga Para Kepala negara tinggal di sini.Â
Sekilas gedung ini memiliki dua lantai utama dengan lantai tambahan di paling atas dilengkapi dengan atap gaya Perancis yang disebut mansard.Â
Gedung ini tetap cantik dengan gaya arsitektur Renaisance dan Neoklasik ala Perancis yang kental. Gerbang utama gedung ini lumayan besar dan tinggi dan diapit dua pilar yang cantik dan di atasnya diukir kata Correo Central yang menjelaskan fungsinya sebagai kantor pos pusat.
Sebelum masuk ke beranda tengah, kita melewati sepasang pintu kayu yang selalu terbuka. Sebelah kanan untuk masuk dan sebelah kiri untuk keluar yang ditandai dengan tulisan Entrada dan Salida di atasnya.
Namun pengunjung bebas mau masuk atau keluar dari pintu yang mana saja dan di atasnya ada lagi tulisan CorreosChile yang besar dan untuk membacanya, kita harus mendongakkan kepala.Â
Yang paling menarik dari gedung kantor pos ini adalah ruang tengahnya yang tampak luas dan terang benderang karena cahaya, mentari yang masuk melalui atap yang terbuat dari kaca atau akrilik.
Lantainya dihiasi dengan ubin cantik warna hitam putih mirip papan catur. Di sini hanya ada beberapa meja besar dari kayu wanra coklat tua. Di sekelilingnya ada ruangan-ruangan berlantai dua yang cantik.
Di sudut ruangan ada sebuah papan bergambar sketsa gedung ini dengan tulisan CorreosChile dan semboyan 275 anos Transformandonos, yang mungkin merupakan peringatan 275 tahun layanan pos pada 2022 lalu.Â
Ternyata layanan pos di Chile sudah ada sejak tahun 1747. Kata 275 Anos transformandonos sendiri bermakna telah mentrasnformasi kita selama 275 tahun.
Di sebelah kiri ada ruangan khusus yang menjual prangko untuk penggiat Filateli. Saya sempat melihat ke dalam dan melihat dua orang turis asing sedang dilayani oleh serang pegawai perempuan. Sementara saya sendiri hanya ingin membeli prangko untuk ditempelkan di kartu pos yang belum saya beli. Karena hari sudah menjelang siang, saya kemudian melanjutkan perjalanan ke tempat lain dan meninggalkan kantor pos ini dengan janji akan kembali nanti.Â
Ketika melewati beranda saya sempatkan mampir ke sebuah sudut tempat dipamerkan beberapa prangko yang menarik dan sampul hari pertama. Ternyata ini merupakan bagian dari Museo Postal y Telegrafico atau Museum Pos dan Telegraf. Ada berbagai jenis prangko yang cukup menarik.
Yang pertama menarik perhatian saya adalah prangko berjudul America Upaep dengan tema Comidas Tipicas atau kuliner khas bergambar tiga jenis kuliner Chile yaitu Marraqueta, Cazuela, dan Vino Tinto.
Marraqueta merupakan sejenis roti, sementara Cazuela adalah akanan khas Chile dengan ayam atau daging dan dilengkapi potongan jagung. Vino tinto sendiri adalah anggur merah sebagai minuman nya.
Masih ada lagi beberapa jenis prangko yang saya lihat seperti peringatan Eclipse Solar Total atau Gerhana Matahari Total dan juga yang bergambar 50 Tahun Pangkalan Angkatan Udara Chile di Antartika.
Di sudut lain ada prangko peringatan 100 Tahun Universidad de Concepcion dan juga sebuah prangko bergambar biola cantik yang dipersembahkan untuk FOJI atau Fundacion de Orquetsras Juveniles E Infantiles atau Yayasan Orkestra Remaja dan Kanak-kanak.
Wah, siapa sangka, dengan berkunjung ke kantor pos, kita bisa sedikit lebih mengenal kuliner, sejarah, budaya, dan juga kehidupan sosial di negeri ini.
Pada kunjungan kedua ke Plaza de Armas, saya kembali mampir ke gedung kantor pos ini. Sebelum masuk saya sempatkan mampir ke gerai yang ada di kaki lima dan membeli dua helai kartu pos bergambar pemandangan alam negeri Chile. Dan tugas kedua adalah membeli prangko untuk sekalian dikirim ke tanah air.
Untuk membeli perangko pelanggan harus mengambil nomor antrean yang dibagi dalam berbagai kategori. Pada awalnya sempat ragu dan setelah bertanya dan dibantu oleh pelanggan lain, akhirnya nomor antrean 84 ada di tangan saya.
Setelah menunggu sekitar 10 menit dua lembar prangko seharga 1000 Peso sudah ada ditangan saya dan yang satu langsung ditempelkan di kartu pos untuk dikirimkan.Â
Semoga kartu pos ini selamat tiba di tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H