Sob sebagai anak tetap menghargai keputusan babeh untuk tetap bertanya dan mencari jalan secara konvensional dan baru kemudian setelah ayahnya menyerah menggunakan gadget. Â Di sini kita melihat hubungan yang tetap harmonis dan tidak ada konflik antara keduanya.Â
Ketika Sob dan Babe berhenti di kawasan Taman Suropati di waktu berbuka, kita melihat pembagian takjil yang dilakukan oleh petugas dari Gereja Paulus. Hal ini juga menonjolkan adanya toleransi beragama yang sangat baik. Â Alangkah indahnya toleransi ini dan semoga terus langgeng di berbagai tempat di Nusantara.Â
Hal terakhir yang lebih mengejutkan dalam film ini adalah babe yang menggunakan ikat pinggang dan kain tambahan untuk mengikat tubuhnya dan tubuh Sob selama berkendara. Hal ini ditujukan untuk mencegah Sob jatuh bila mengantuk dalam perjalanan. Â Ini menunjukkan kasih sayang seorang ayah yang selalu berusaha untuk melindungi anaknya.Â
Seusai menonton film, diadakan bedah film berupa penjelasan dari sutradara dan juga tanya jawab. Di sini terungkap bahwa film ini merupakan hasil pemenang pitching yang disponsori oleh Parekraf DKI Jakarta pada 2018 dan mendapatkan dana sekitar 50 Juta Rupiah. Â Namun dalam pelaksanaannya film ini menghabiskan budget sekitar 75 Juta Rupiah dan dengan waktu syuting 3 hari saja.
Masih banyak hal menarik yang diungkap dalam diskusi dan tanya jawab ini. Sesudah itu, masih ada berbagai quiz yang diadakan oleh Mbak Dewi Puspa dengan hadiah dari Museum Penerangan dan juga KOMIK.
Acara ditutup dengan berbuka puasa bersama dengan anak-anak yatim yang ada di sekitar kawasan TMII.Â
Sampai jumpa lagi pada acara Museum Penerangan berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H