Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Naik Taksi Daring Menuju Taman untuk Bermimpi di Bogota

13 Maret 2024   21:17 Diperbarui: 13 Maret 2024   21:22 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aturan yang tertulis dalam bahasa Spanyol ini cukup banyak dan beragam misalnya saja larangan minum minuman keras atau juga anjuran untuk berbagi lapangan olah raga secara adil sesama pengunjung serta menggunakan tali mengikat dan penutup mulut jika membawa hewan peliharaan  Selain itu, ada juga anjuran untuk tidak bermain di lapangan yang basah jika turun hujan karena dikawatirkan bisa tersambar petir 

Enam Larangan: Dokpri
Enam Larangan: Dokpri

Namun yang paling menarik adalah semboyan yang ada di bagian paling bawah yaitu Parques para Sonar alias Taman-taman untuk bermimpi  Ternyata ini adalah semboyan yang digunakan di taman-taman umum di Bogota

Tidak jauh dari sini, ada papan lain yang khusus berisi larangan lengkap dengan gambar yang berisi enam jenis larangan  Di sini nama taman menjadi Parque Publico Simon Bolivar,, Ada tulisan Bienvenidos alias Selamat datang  dan kemudian Restricciones de Parque dengan enam gambar yang dicoret. Keenam larangan itu adalah minuman beralkohol,  Kendaraan bermotor, anjing tanpa tali, pedagang kaki lima, masuk dan berenang di danau dan juga yang terakhir adalah asados y fogatas yatu barbekyu dan api unggun. 

Saya terus berjalan ke dalam taman dan kemudian kembali  menjumpai rombongan pengunjung yang sedang pulang meninggalkan taman. Sementara yang datang masuk ke taman hanya saya serang diri  Makin jauh saya berjalan ternyata suasana taman kian sepi dan hanya ada beberapa orang saja di sana sementara kebanyakan sedang bergegas pulang. Apakah taman sebentar lagi akan tutup walau waktu belum menunjukkan pukul 4 sore?

Taman yang Sepi: Dokpri
Taman yang Sepi: Dokpri

 Akhirnya saya pun kemudian baik badan dan mengikuti rombongan untuk kembali ke pintu masuk.  Dari sini saya berjalan sekitar beberapa ratus meter untuk menuju halte Transmilenio dan kemudian naik bus meninggalkan taman ini  Taman besar yang lumayan cantik di tengah kota Bogota yang padat dan sibuk.  Walau hanya mengintip sejenak, saya masih sempat menikmati keindahannya   

Secara iseng saya kemudian melihat kembali aplikasi Uber saya dan mengintip perjalanan tadi Ketika sedang melihat histori transaksi, yang tertulis bukan Uber melainkan UberYa  dan harganya pun menjadi 15 ribu COP  Wah berarti tadi saya kurang bayar 3000 Peso namun sang sopir diam saja Atau tadi dia sedikit menyindir ketika menanyakan apakah saya baik -baik saja. 

UberYa: Dokpri
UberYa: Dokpri

Kemudian baru saya ketahui bahwa sesungguhnya Uber masih memiliki status yang abu-abu di Kolombia dan belum sepenuhnya legal sebagai alat transportasi   Karena itu Uber di Kolombia menggunakan merek dagang UberYA dan statusnya kita menyewa kendaraan plus sopirnya   

Secara umum menggunakan Uber di Bogota jauh lebih aman dibandingkan menggunakan taksi biasa yang banyak dihiasi cerita horor turis dikenakan harga mahal atau bahkan tindak kriminal lainnya.  Namun menggunakan Uber dari atau ke bandara pun kadang-kadang memiliki risiko diberhentikan petugas atau polisi dan kemudian penumpang bisa diturunkan di tengah jalan di kota yang asing.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun