Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nonton Film Calon Peraih Oscar di Langit Amerika Selatan

1 Maret 2024   17:40 Diperbarui: 1 Maret 2024   17:43 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari sudah menjelang pukul 7 malam ketika Pak Agus, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bogota mengantar saya kembali sampai di terminal keberangkatan bandara El Dorado. Perjalanan saya kali ini masih di benua Amerika Latin yaitu jauh ke Selatan, menuju ke Santiago de Chile. Sebuah kota yang letaknya tepat di tengah negeri Chile yang langsing memanjang dari utara ke Selatan itu.

Tepat pukul 9.30 malam pesawat Boeing 787 Avianca, maskapai penerbangan asal Kolombia tinggal landas menuju Bandara Internasional Arturo Merino Benitez atau juga dikenal dengan nama Aeropuerto de Nuevo Pudahuel, karena lokasinya di kawasan Pudahuel, sekitar 15 kilometer sebelah barat laut kota Santiago.

Bandara El Dorado: Dokpri
Bandara El Dorado: Dokpri

Karena terbang di Amerika Latin, dari negara berbahasa Spanyol ke negara berbahasa Spanyol lainnya, hampir 90 persen penumpang pun merupakan warga Kolombia atau Chile dan sepintas sangat jarang orang asing dalam penerbangan ini. Tidak mengherankan jika suasana di dalam kabin dan para awak pesawat juga lebih suka berbahasa Spanyol terlebih dahulu kepada penumpang. 

Ketika kita tidak bisa menjawab, barulah awak pesawat itu beralih ke bahasa Inggris.  Tentu saja ini merupakan kesempatan untuk lebih banyak mempraktikkan bahasa Spanyol saya. Selain dengan para pramugari juga ngobrol dengan penumpang lainnya.

Suasana kabin: Dokpri
Suasana kabin: Dokpri

Ternyata Avianca sudah menerapkan sistem low cost sehingga di dalam pesawat tidak disediakan makanan gratis kecuali minuman saja.  Karena lapar saya akhirnya sempat juga membeli makanan seharga 10 USD.   Untungnya untuk sistem hiburan dalam pesawat penumpang masih diberikan pinjaman headset secara gratis, sehingga saya bisa nonton beberapa film dalam penerbangan sekitar 6 jam itu.

Film Barbie: Skrin syut
Film Barbie: Skrin syut

Saya langsung melihat beberapa film dan tertarik dengan beberapa film yang kebetulan sedang  hits dan kemungkinan akan masuk nominasi Oscar. Pertama saya sempat menyaksikan film Oppenheimer yang durasinya lumayan panjang yaitu selama tiga jam.  Asyiknya dalam penerbangan ini, kita bisa memilih bahasa yang diucapkan dalam film. Untuk film yang aslinya berbahasa Inggris bisa dipilih bahasa Inggris atau Spanyol dengan teks pilihan Bahasa Inggris atau Spanyol juga.   

Nah karena memang sedang ingin melatih pendengaran saya dalam Bahasa Spanyol, saya sengaja memilih film Oppnheimer dalam Bahasa Spanyol dengan teks Bahasa Inggris.  Wah ternyata lumayan mengasyikkan walau tetap saja masih banyak kata yang terlalu cepat diucapkan sehingga saya harus membaca teks untuk mengerti cerita film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun