Saya sempatkan melihat sekeliling interior masjid yang cukup cantik ini. Jendela jendela besar dengan kaca dan hiasan relung serta lingkaran kecl di atasnya memerikan penerangan alamiah yang cukup baik di dalam masjid. Â Deretan karpet dengan pola sajadah warna hijau kuning emas menghiasi lantai. Â
Dari depan hingga ke dinding belakanh hanya ada sekitar beberapa belas sad saja. Â Interior bawah kubah lumyan cantik dan juga ada lampu gantung yang dari kristal. Â Di bagian belakang ada ruangan mezzanine Tingkat dua yang biasanya digunakan untuk Jemaah Perempuan.
Di bagian depan, sebuah mihrab mungil beratap kubah kecil warna hijau membebtuk ruang kecul berpintugerbang bertap engkungan. Di bagian atasnya dihiasi kaligrafi bertuliskan ayat-ayat Al Quran. Di dekatnya ada sebuah mimbar dedrhana yang terbuat dari kayu berukir warna coklat. Â
Dinding bagian dalam masjid dicat warna putih dan bersih tanpa hiasan kecuali lingkaran berpola hijau degan kaligrafi di antara jendela-jendela. Selain itu juga ada satu jam elktrnik yang menunjukkan waktu-waktu salat. Ruangan dalam masjid hanya memiliki empat buah tiang sokoguru yang menipang kubah.
Khotbah jumat berlangsung singkat dalam Bahasa Arab dan sebagian besar bahas Spanyol. Ketika Iqamah dilantunkan, Jemaah membentuk emat saf yang lucunya jarak antar saf pertama dan kedua di beri satu saf kosong sehingga deretan sadf terlihat lebih banyak. Melihat hanya ada 4 saf yang hadir, mungkin masih kurang dari 200 jemaah yang ada di masjid yang Bernama Abu Bakar Assidieq ini.
Sebagian besar jamaah tampkanya merupkan keturunan Timur Tengah dari kawasan Levantine seperti Suriah, Lebanon, dan Iraq, selain itu juga ada warga muslim Kolombia, dan keturunan Afrika. Â Sedikit sekali wajah Asia Tenggara di masjid ini. Â Imamnya memakai ghamis wana putih dan berkopiah putih. Â Selesai salat saya sempat bersamaman dengan imam dan beberapa jamaah.Â
Berdasarkan informasi, masjid ini dibangun sekitar tahun 2010 yang lalu dan merupakan masjid terbesar di Bogota dan Kolombia, selain itu ada beberapa tempat yang dijadikan masjid di kawasan kota tua Bogota. Â Konon, Islam sendiri mulai masuk ke Kolombia bersamaan dengan masuknya imigran dari kawan Levan pada tahun 1960-an di kawasan utara Kolombia yang berbatasan dengan Venezuea, Akan tetapi kemudian banyak yang berpindah ke Bogota dikarenakan alasan ekonomi.Â
Pada saat ini diperkirakan jumalah muslim di Kolombia hanya sekitar 15 ribu orang saja. Â Di kota Maicao, yang merupakan salah satu kota di perbatasan Venezuela yang banyak memiliki penduduk muslim, pada tahun 2020 lalu telah berhasil memilih salah seorang warga muslim menjadi Wali Kota. Bahkan di kota ini lah terdapat masjid terbesar di Kolombia yaitu Masjid Ummar bin Khatab.