Acara puncak kunjungan ke Vihara Dhammacakka Jayab adalah diskusi dan tanya jawab di aula di lantai 8.
Disini cukup banyak hal tentang agama Buddha yang dibahas dan ditanyakan.
Misalnya saja tentang konsep surga dan neraka, serta Tuhan dalam agama Buddha. Juga tentang aliran agama Buddha yang secara umum ada dua aliran besar: Aliran Mahayana yang berkembang di utara seperti Tiongkok, Jepang dan Korea serta aliran Teravada yang berkembang di Thailand, India dan juga negeri Asia Tenggara lainnya. Â juga ada aliran Budhayana yang ada di Indonesia.
Secara umum aliran Teravada dapat dikatakan sebagai aliran ortodoks yang mempertahankan ajaran Buddha versi asli sementara aliran Mahayana melakukan banyak modifikasi dan perubahan.
Juga dibahas konsep Pancasila dalam agama Buddha, dan sejarah terciptanya kitab suci Tripitaka yang secara harfiah bermakna tiga keranjang.
Bahkan ada juga pertanyaan dan diskusi yang membahas hal yang sensitif seperti pandangan agama Buddha terhadap poligami dan LGBT.
Diskusi terasa kian menarik, namun waktu sudah menunjukkan lebih pukul 9 malam.
Persis kata pepatah, kalau ada pertemuan  maka  akan ada juga perpisahan. Akhirnya anjangsana ke Vihara nan cantik di kawasan Sunter ini pun harus diakhiri.
Dengan berkunjung ke Vihara  ini, kami jadi lebih mengenal prinsip dasar agama Buddha yang pada dasarnya mengajarkan umatnya untuk bebas dari tiga hal, yaitu keserakahan, kebencian dan kebodohan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H