Berkat kebaikan dan pertolongan Bek Sultan, kami bisa dengan aman naik taksi Yandex menuju ke guest house yang sudah saya pesan di pinggiran kota Almaty. Tepatnya di Distrik Bostandyk, di bagian selatan kota Almaty.  Lagi pula saya sudah membagikan rute perjalanan taksi ini dengan Nuri, yang mengelola penginapan ini sehingga dia  akan tahu ketika kami sudah dekat.
Sekitar 30 menit kemudian setelah berangkat dari stasiun, taksi mendekati kawasan dan akhirnya berhenti di dekat sebuah portal yang menutup jalan. Rupanya portal ini hanya bisa dibuka secara elektrik bila kendaraan hendak lewat. Akhirnya sopir taksi berhenti dan kami turun di sini. Tidak lama kemudian seorang perempuan berusia sekitar 40 tahunan datang menjemput dan membantu membawakan barang bawaan kami. Â Ternyata perempuan ini adalah Galimah yang bekerja serabutan di Guest House dan hanya bisa berbahasa Kazakh dan Rusia.
Guest House ini merupakan sebuah rumah besar dengan halaman yang luas dan terletak di kawasan yang berbukit di Almaty. Turun di dekat portal atau Slagbaum dalam bahasa Rusia ini kami masih harus berjalan kaki sekitar 100 meter dan sedikit mendaki. Â Udara masih lumayan sejuk walau jam sudah menunjukkan hampir pukul 9 pagi. Â Portal atau slagbaum ini pula yang nanti akan memudahkan saya untuk berkomunikasi dengan sopir taksi online karena tinggal bilang Vosle Slagbaum Pazhalusta, alias di depan portal jika mau turun taksi. Â Posisi rumah adalah nomor dua yang terakhir di sebelah kiri.Â
Di ruang tamu yang cukup nyaman terdapat tempat duduk, meja dan juga beberapa brosur tentang tempat-tempat wisata di Almaty dan Kazahkstan, salah satunya informasi mengenai Charyn Canyon yang merupakan salah satu tempat wisata yang menarik dan membuat saya ingin datang ke Kazakhstan. Â Di sini pula terdapat tangga menuju lantai dua dimana terdapat beberapa kamar di guest house ini.
Saya kemudian masuk ke ruang tengah yang lumayan besar. Di sini terdapat meja makan dan juga tempat duduk santai. Tepat sebelahnya terdapat dapur di mana Galimah selalu sibuk menyiapkan makanan untuk para tamu guest house.  Di dapur ini juga terdapat sebuah meja makan yang merupakan tempat favorit saya  untuk makan pagi sambil bercakap-cakap dengan Galimah dengan bahasa Rusia seadanya. Ada beberapa tamu lain yang sedang makan pagi di ruang tengah dan Galimah selalu sigap melayani.
Sebelum datang ke Almaty, saya sudah berkomunikasi dengan Nuri, pengelola  Guest House, Namun Nuri tidak tinggal di sini dan hanya baru akan sampai siang atau malam nanti, demikian info Galimah kepada saya.  Walau waktu check ini sebenarnya di siang hari, tapi kami diperbolehkan untuk masuk dan menempati kamar di lantai dua. Dari jendela di kamar ini saya bahkan bisa melihat pohon apel dengan buahnya yang lebat di halaman belakang rumah.  Untungnya setelah siang kami mendapat kamar di lantai satu yang lebih nyaman sehingga tidak usah naik turun tangga.