Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menembus Garis Batas 45: Perpaduan Manis Unsur Tradisional dan Modern di Masjid Minor Tashkent

4 Januari 2024   13:22 Diperbarui: 4 Januari 2024   13:32 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam ruang sholat saya kembali terpaku dengan indahnya mihrab dan mimbar. Mihrabnya mirip dengan masjid-masjid kuna di Samarkand, namun tampak lebih sederhana dengan hiasan kaligrafi dan ornamen yang cantik kaya dengan nuansa marmer sebagaimana tema masjid Minor ini.  Mihrabnya juga diberi penghalang dan di dekatnya ada sebuah tiang mikrofon.  Sementara mimbar yang terbuat dari kayu dengan warna coklat berukir cantik lengkap dengan empat buah tiang yang menpang atap berbentuk piramida.  Tampak seorang jamaah sedang berdiri sholat di depan mimbar ini.

Interior masjdi: Dokpri
Interior masjdi: Dokpri

Lantai masjid dilapisi karpet empuk dengan warna hijau dilengkapi dengan penanda saf warna coklat marun.  Karpet juga sudah diberi tanda sehingga mirip deretan sajadah yang manis. Suasana di dalam masjid tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa belas lelaki yang ada di sini.  Ruangan tampak cukup terang karena banyaknya jendela yang dihias dengan kaca pateri dan hadirnya Cahaya dari kubah yang sekelilingnya dilengkapi dengan jendela-jendela kecil.

Mihrab dan mimbar: Dokpri
Mihrab dan mimbar: Dokpri

Atap bagian dalam kubah pun tidak kalah indah dengan hiasan dan ornamen yang kaya dengan nuansa warna kuning emas serta kombinlasi warna biru tua yang seakan-akan membentuk deretan lingkaran konsentrik yang makin ama makin membesar.

Kubah: Dokpri
Kubah: Dokpri

Setelah sejenak sholat dan beristirahat di dalam masjid sambil menikmati keindahan dan kemegahannya, saya kemudian kembali ke beranda halaman dalam. Melihat deretan  tempat sepatu yang beralaskan karpet warna merah dan dua lelaki yang sedang berjalan sambil menenteng sandal dan Sepatu.

Dan ketika kembali keluar, tepat di depan pintu gerbang, baru saya memperhatikan ada juga kota sedekah yang ditulis dalam empat bahasa, Yaitu Uzbek, Rusia, Arab dan Inggris. 

Minor Mosque ini memang menjadi sebuah tempat yang ramai dikunjungi baik oleh penduduk setempat maupun wisatawan baik mancanegara maupun dari berbagai kota lain di Uzbekistan.

Hari makin siang, dan tiba waktunya untuk berkunjung ke tempat-tempat lain di kota Tashkent.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun