Di rumah ini kami mendengarkan banyak cerita mengenai kisah Depok Ana tata lain mengabdi asal kata Depok yang diperkirakan
berasal dari kata Padepokan walau ada juga yang mengatakan bahwa Depok adalah singkatan De Eeeste Protestantse Organisatie van Christenen.
Kami juga ditunjukkan sebuah miniatur tugu yang dulunya berada di depan istana  presiden Depok.  Tugu yang mirip Monas Mini ini memiliki prasasti yang  bertuliskan :
Mijn intentie is dat te Depok
mettertijd een fraaie Christenbevolking groeie
Cornelis Chasteleln
28 Juni 1714
Kalau diterjemahkan. kata kata tersebut bermakna :
Harapan  saya adalah dengan seiring berjalannya waktu, rakyat Kristen yang baik akan berkembang di Depok
Dengan melihat miniatur tugu ini, sejenak kami menembus waktu kembali ke abad 18, ketika Depok masih dalam kekuasaan VOC dan kemudian Cornelis Chasteleln yang kemudian mendapatkan tanah luas di kawasan ini dan mendatangkan budak dari berbagai daerah di Nusantara seperti Timor, Maluku, Kalimantan dan Sulawesi. Â Namun para budak ini kemudian dibebaskan dan diberi marga Belanda dengan syarat memeluk agama Kristen . Ada 12 marga di Depok dan mereka inilah yang kemudian dikenal dengan nama Belanda Depok.
Kami juga kemudian mampir ke bekas istana presiden Depok yang berada tidak jauh dari rumah presiden.  Sayangnya bekas istana ini sekarang dalam keadaan tidak terawat setelah sebelumnya digunakan sebagai rumah sakit.  Di halaman istana ini ada tugu yang kita lihat miniatur ya. Sayangnya juga tidak terawat dan prasasti bertulis akan kata-kata Cornelis Chasteleln l sudah tidak terbaca. Kondisi Tugu Ini juga merupakan hasil restorasi  karena Tugu yang asli  sudah rusak ketika pergolakan setelah revolusi kemerdekaan yang disebut dengan peristiwa Gedoran Depok pada 7 Oktober 1945.