Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Satu Negara Dua Sistem, Tiga dan Empat Bahasa

15 Desember 2023   20:07 Diperbarui: 15 Desember 2023   20:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di Hongkong: gmi solutions

Hongkong dan Tiongkok: south china morning post
Hongkong dan Tiongkok: south china morning post

Pada saat itu banyak penduduk Hong Kong dan Macau yang sempat kawatir akan penyerahan kedaulatan itu. Sebagian mulai merencanakan untuk pindah baik ke Inggris, Portugal atau bahkan negara-negara barat lain.  Namun Basic Law baik untuk Hong Kong maupun Macau yang dibuat sebagai undang-undang dasar yang berlaku di Hong Kong dan Makau menjamin bahwa tidak akan ada perubahan secara politik, ekonomi, dan juga kebebasan masyarakat di kedua kawasan eks koloni ini selama 50 tahun ke depan.  Artinya Hong Kong tetap dapat mempertahankan mata uang, sistem ekonomi dan juga bahkan sistem perbatasan dan imigrasi sampai 1 Juli 2017 dan Macau pun mendapatkan hak yang sama sampai 20 Desember 2049.  

Pada saat menjelang 1997 banyak sekali kekawatiran dan juga euforia akan kembalinya kedaulatan Hong Kong ke pangkuan Tiongkok yang komunis . Salah satunya adalah banyaknya gambar T shirt bergambar Hong Kong 1997 dengan bendera Tiongkok dan Britania Raya.  Namun ternyata setelah waktu pun berjalan, dengan Yi Guo Liang Zhi tampak berjalan cukup mulus baik di Hong Kong mau pun Makau. Apalagi ekonomi di Tiongkok juga berkembang dengan pesat dan bahkan mata uang RMB memiliki nilai tukar yang lebih baik dibandingkan Hong Kong Dollar dan Pataka.

Namun pada sekitar 2014, di Hong Kong sempat terjadi revolusi payung yang menuntut lebih banyak kebebasan bagi rakyat Hong Kong dari pemerintah di Beijing.  Rentetan protes dan demo yang mulanya berlangsung aman dan damai sempat sedikit mengkhawatirkan pada sekitar 2018 dan 2109.  

Uniknya Pelaksanaan sistem ini di Makau tampak lebih tenang dan adem ayem dibandingkan dengan pergolakan yang terjadi di Hong Kong sejak 2014 lalu.

Pertanyaannya adalah apakah yang akan terjadi dengan Yi Guo Liang zhi setelah 2047 dan 2049 di Hong Kong dan Macau?

Ada yang berpendapat Hong Kong dan Makau akan terintegrasi secara total dengan Tiongkok daratan dan kehilangan status SAR mereka.  Namun ada pula yang berpendapat bahwa status tersebut akan dilanjutkan selama 50 tahun berikutnya. 

Tidak seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi di masa datang. Hanya waktu yang akan membuktikannya.   

Yang  jelas kalau kita ke Hong Kong sekarang ini, selain Bahasa Inggris dan Kanton yang dulunya biasa dugunakan, penggunaan Bahasa Mandirin pun mulai marak. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa di kawsaan Hong Kong SAR berlaku Satu Negara Dua Sitem dan Tiga Bahasa. Sementara untuk Makau bahkan lebih ekstrim lagi karena bahkan di dalam bus pengumuman halte berikutnya sudah ada dalam empat bahasa yaoitu bahasa Kanton sebagai bahasa lokal, Bahasa Portugis sebagai bahasa resmi dan juga bahasa Mandarin dan Inggris. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun