Menjejak Masa Depan di Perut Bumi Jakarta, begitu lah  tema surprise tur yang diadakan sebagai give away atau hadiah dalam rangkaian memperingati 15 tahun Ira Latief berprofesi sebagai tour guide terasa cukup menggelitik.  Sebagian besar peserta masih belum mengetahui ke mana kami akan di bawa ketika berkumpul sekitar pukul 9 pagi di Halte Trans Jakarta Balai Kota atau lebih tepatnya di IRTI Monas.
Tepat pukul 9 pagi lewat 3 menit rombongan kami berjalan kaki tempat parkit dan kemudian kawasan kuliner Lenggang Jakarta untuk menuju ke Silang Monas Barat  Daya.  Ternyata dugaan saya tepat sekali, kami menuju ke kantor proyek atau nama kerennya Galeri MRT Jakarta di Stasiun Monas yang saat ini sedang giat-giatnya dikerjakan sebagai bagian dari proyek tahap 2 MRT Jakarta yang menghubungkan Bundaran HI degan Kota.
Di sini kami disambut oleh petugas Corporate Communication MRT Jakarta dan juga yang sekilas menjelaskan mengenai sejarah MRT Jakarta dan juga prosedur keselamatan untuk berkunjung ke Stasiun Monas nanti.
Sejarah MRT Jakarta memang ternyata sudah cukup lama karena pertama kali digagas oleh Bapak BJ Habibie pada tahun 1986 dan fase 1 dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI baru mulai dibangun pada 2013 dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2019 lalu. Â Namun saya sendiri ingat bahwa mimpi Jakarta untuk memiliki MRT atau metro pernah diungkapkan oleh Bung Karno yang terinspirasi oleh metro di Moskwa sehingga beliau memutuskan untuk menghapuskan trem yang dianggap menjadi penyebab kemacetan lalu lintas.
Dijelaskan juga proyek tahap 2 yang akan mencakup stasiun Ancol Barat yang nanti akan dijadikan depo MRT. Juga akan ada tahap 3 dari Balaraja hingga Cikarang yang akan bertemu dengan jalur utara Selatan di Stasiun Thamrin serta MRT tahap 4 Fatmawati TMII yang akan mulai dibangun tahun 2023 mendatang.
Di galeri ini juga dipamerkan maket Stasiun Monas lengkap dengan Monumen Nasional serta gedung-gedung di sekitarnya seperti Museum Nasional, Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat. Dapat dilihat bahwa stasiun Monas ini nantinya hanya akan mempunya dua pintu masuk, uang pertama di Jalan Medan Merdeka Barat di dekat Museum Nasional yang akan terintegrasi dengan Halte Trans Jakarta. Â Pintu yang lain akan berada di Jalan Silang Monas Barat daya yang akan memberikan pemandangan Tugu Monas bagi penumpang yang baru keluar dari stasiun bawah tanah.
Kami kemudian dipersilahkan memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang wajib dikenakan baik oleh pekerja maupun pengunjung ke proyek stasiun Monas ini. APD ini terdiri dari safety shoes atau Sepatu keselamatan yang berwarna kuning dan lumayan berat bagi yang tidak biasa memakainya, juga ada helm proyek berwarna putih dan rompi warna hijau dan oranye.