Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kembali ke Era 80-90 an di Kampoeng Gallery

11 Desember 2023   08:19 Diperbarui: 11 Desember 2023   08:33 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pajangan dari Jepang dan Malaysi: Dokpri

Minggu siang, sekitar pukul 11.15 saya tiba di halte Trans Jakarta Pasar Kebayoran Lama dan kemudian melanjutkan jalan kaki mengikuti Google Map menuju Kampoeng Gallery.  Namun ketika hampir tiba di dekat Stasiun Kebayoran dan sudah dekat dengan ttik yang dituju, belum juga menemukan lokasinya. 

Halte TJ: Dokpri
Halte TJ: Dokpri

"Bang, Kampoeng Gallery dimana?" tanya saya kepada seorang penjaga kios yang ada di tepi jalan.  Dengan santai dia menunjuk ke Seberang jalan kira-kira 10 meter dari tempat kami berada.  Ternyata lokasi nya sudah ada di depan mata, namun memang sedikit tersembunyi di antara kios dan gerai kecil yang ada di sepanjang jalan Masjid Al Huda ini. 

Kampoeng Gallery: Dokpri
Kampoeng Gallery: Dokpri

Saya kemudian masuk ke lorong yang dipenuhi barang-barang antik yang mengingatkan saya akan masa sekitar tiga puluh atau empat puluh tahun lalu. Buku, kaset, poster, majalah, radio tape, dan benda-benda yang sekarang mungkin sudah ketinggalan zaman hadir di depan mata.  Masuk ke tempat ini, saya seakan-akan kembali ke masa lampau.

Di lorong ini pula saya langsung bertemu dan disambut oleh Om Ivan Moningka, pemilik sekaligus penggagas Kampoeng Gallery yang akan kita telaah siang hari ini. Dengan ramah dia mempersilahkan saya masuk.  Walau belum pernah bertemu muka langsung, kami sekaan-akan sudah kenal lama.

Dan di salah satu kursi, saya langsung bertemu dengan Pak Sutiono yang sudah datang sekitar setengah jam sebelumnya, bahkan ketika kafe atau warung tempat nongkrong anak-anak muda ini belum buka secara resmi.  Di meja lain, sudah berkumpul rombongan Koteka Trip 14 yang kali ini dikomandani oleh Mbak Palupi.  Sudah ada Mbak Yayat, Mbak Ervita, Bos Madyang, dan peserta lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu namanya. 

Om Ivan & Tante Pinta: Dokpri
Om Ivan & Tante Pinta: Dokpri

Ketika semua perserta sudah lengkap, acara segera dibuka oleh Mbak Palupi dan Om Ivan juga kemudian didaulat untuk sekedar bercerita mengenai latar belakang Kampoeng Galery dan benda-benda antik yang dimiliki serta dipajang di sini.

Singkatnya Kampoeng Gallery ini hadir untuk memberikan sentuhan lain tempat nongkrong bagi anak-anak muda. Di sini selain tempat berkumpul dan menikmati beragam kuliner yang harganya cukup bersahabat, suasa unik nya lah yang membuat pelanggan datang dan datang lagi.  Di tempat ini, sambil menikmati hidangan, pelanggan juga bisa membaca buku-buku atau majalah yang disediakan. Bahkan kalau ingin memiliki, buku dan barang-barang yang ada itu juga bisa dibeli. 

Om Ivan juga bercerita pada awalnya dia memang hobi mengumpulkan barang-barang jadoel, yang mungkin meruakan barang bekas.  Namun ternyata barang-barang ini pun banyak yang suka dan sering membangkitkan rasa ingin tahu atau kepo buat anak-anak yang berasal dari generasi kekinian. Mereka juga mulai hobi mendengarkan lagu=lagu yang mungkin dulu didengarkan oleh orang tua, om tante atau kakek nenek mereka. Dan semuanya bisa didapatkan di tempat ini.

Pajangan dari Jepang dan Malaysi: Dokpri
Pajangan dari Jepang dan Malaysi: Dokpri

Dijelaskan juga oleh Om Iwan bahwa di sini dipajang benda-benda atau barang bekas yang berasal dari seluruh Indonesia sambil menunjuk ke beberapa patung antik dari Papua.  Ada juga yang berasal dari Kalimantan dan Sulawesi.  Singkatnya benda-benda yang mungkin sudah dianggap sampah oleh orang lain, di tempat ini masih bisa bermanfaat.  Bahkan ada juga pajangan dari Jepang dan Malaysia.  Saya jadi ingat pernah membeli pajangan serupa.

Demo masak : Dok Koteka
Demo masak : Dok Koteka

Acara Selanjutnya adalah demo masak yang akan dilakukan oleh Tante Pinta Simanjuntak yang juga kebetulan merupakan istri Om Ivan.  Ada berbagai macam kuliner yang diperagakan cara masaknya, Pertama adalah Kebab Batman yang juga sangat laris di sini. Selain itu ada juga Mbak Yuli yang melakukan demo memasak mi ayam yang juga langsung habis disantap peserta Koteka Trip.

"Awalnya ini adalah makanan kegemaran anak saya untuk dibawa ke sekolah," demikian Tante Pinta memulai sekilas kisah mengenai kebab ini sambil memasukkan isi dan membungkus kebab dengan kulit.   

Asyiknya setelah matang, kebab itu langsung dibagi-bagi dan dicicipi oleh semua peserta Koteka Trip. Selain kebab, kami juga mencicipi mi dan Mozarella, serta ada juga demo membuat kopi yang dilaksanakan oleh Kopi BOR atau Buatan Orang Rumah yang juga memiliki gerai di Kampoeng Gallery.

Kami kemudian memesan makanan dan minuman untuk makan siang. Ada yang memesan berbagai jenis nasi goreng, mie ayam, nasi ayam teriyaki, kopi, wedang jahe dan masih banyak lagi. Sambil makan kami juga bersantai dan menikmati suasana di Kampoeng Gallery ini.  Pengunjung lain juga sudah mulai berdatangan dan memang kebanyakan masih berusia muda. 

Menurut Ivan juga bahwa makin sore dan malam, Kampoeng Gallery biasanya makin ramai.  Untuk memesan tempat pelanggan juga bisa melakukan reservasi melalui media sosial dan untuk pembayaran juga menerima uang tunai dan berbagai jenis uang elektronik. 

Gerai Kopi: Dokpri
Gerai Kopi: Dokpri

"Kebanyakan pelanggan di sini memang mencari suasana yang unik di tempat ini dibandingkan dengan makanannya,""  tabah Om Ivan ketika kami bertanya apakah pernah menyediakan makanan atau kuliner jadoel di sini.  Ternyata pernah dicoba, namun kurang banyak penggemarnya. 

Sekitar pukul 14 siang secara resmi acara Koteka Trip 14 ditutup. Namun sebagian peserta memilih untuk tetap bersantai di sini sambil menikmati suasana yang benar-benar antuk dan unik. 

Jadi bagi pembaca yang pernah mengalami masa remaja di era 1980-1990-an dan ingin sejenak kembali ke zaman itu, bisa loh mampir ke sini. Dan bagi ara remaja zaman now yang ingin tahu bagaimana suasana zaman om dan tante muda dulu juga bisa bergabung.  Bisa santai di Kampoeng Gallery dan tidak usah merogoh kocek terlalu dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun