Akhirnya kami mampir ke toko suvenir dan sempat membeli sehelai baju koko dengan bahan yang tampak halus dan enak serta nyaman dipakai. Â Harganya pun sangat bersahabat yaitu 50 ribu Sum saja. Â Bahkan saya diberi hadiah khusus sebuah gantungan kunci bertuliskan Uzbekistan.Â
Menurut Mas Agis sendiri yang banyak berbicara dalam bahasa Tajik dengan ibu penjual suvenir, kami dianggap sebagai pembeli pertama dan arenanya diberi harga khusus serta hadiah dan juga sebagai penglaris dagangan.
Tidak terasa, sudah hampir dua jam kami jalan-jalan di pagi hari di Bukhara. Tiba waktunya untuk kembali ke hotel dan sarapan pagi. Â Saya sendiri juga masih punya berbagai agenda di pagi hingga siang nanti sebelum sore hari kembali ke Tashkent dengan naik kereta Sharq. Â Bahkan dalam perjalanan ini masih banyak madrsah dan bangunan tua yang kita lihat, di antaranya bahkan mempunya makam yang ada di halaman madrasah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H