Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menembus Garis Batas 34: Baju Koko dan Madrasah yang Tetap Eksis di Zaman Soviet

11 November 2023   15:50 Diperbarui: 11 November 2023   15:51 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puas menikmati suasana pagi di Madrasah Mir I Arab, kami kemudian kembali berjalan di antara bangunan-bangunan tua di pusat Kota Bukhara. Tujuannya kembali ke hotel namun melewati rute yang berbeda.  Di jalan kecil di belakang hotel Kaon Minorai yang baik kedua sisi bangunan terbuat dari bata warna coklat muda , ada sebuah mobil Chevrolet warna putih yang sedang diparkir.  Mobil Chevrolette dan warna putih memang ada dimana-mana di Uzbekistan. 

Kubah: Dokpri
Kubah: Dokpri

Kami kemudian melewati Toqi Zargaron yang pernah kita lewati sebelumnya. Namun saat ini suasana masih sangat sepi dan semua pedagang belum buka.  Sesuai namanya Toqi Zargaron bermakna Pasara Berkubah di mana dijual perhiasan karena dulunya di sini berkumpul para toko dan pandai emas. Yang kini masih ada adalah sebuah museum.  

Tidak lama kemudian, kami melewati sebuah madrasah yang juga tidak kalah cantik dengan Madrasah Mir I Arab.  Namun sekilas dalam kondisi kurang terawat.  Namun madrasah ini memiliki Pistaq atau gapura yang tinggi, besar dan gagah dan diapit oleh tiga deret hujrah berlantai dua dan diujungnya ada menara kecil berkubah.

Madrash Abdulaziz Khan: Dokpri
Madrash Abdulaziz Khan: Dokpri

Iwan madrasah ini juga sangat cantik dihiasi berbentuk stalaktit yang disebut muqarnas dan juga da Salinan baris-baris puisi pujangga yang kondang.  Tetapi secara umum kondisi gapura madrasah ini memang belum direstorasi secara menyeluruh sehingga tampak lebih asli sesuai dengan usianya yang sudah ratusan tahun.   Konon ada juga ornamen bergambar naga dan burung mitologi simorg di madrasah ini.  Pada dinding madrasah juga terdapat prasasti yang berangka tahun 1651-1652 yang menyatakan bangunan ini sebagai cagar budaya.  Rasanya hampir semua madrasah , masjid dan bangunan tua di Uzbekistan memiliki prasasti sejenis.

Saya kemudian berjalan di halaman madrasah ini dan tiba-tiba saja seorang perempuan memanggil-manggil dari madrasah di seberangnya.  Ya, tepat di seberang madrasah Abdulazis Khan ini memang terdapat Madrasah Ulughbek yang bahkan beberapa ratus tahun lebih tua.  Perempuan ini ternyata baru saja membuka pintu gerbang madrasah ini sambil melambai-lambaikan tangannya meminta saya masuk.

Dagangan di Madrasah: Dokpri
Dagangan di Madrasah: Dokpri

Karena tidak enak menolak keramahtamahan orang Uzbek, akhirnya saya dan mas Agus memasuki Madrasah ini.  Tepat di depan pintu dipajang berbagai jenis dagangan. Ada topi khas Uzbek yang cantik juga juga karpet dalam berbagai bentuk dan corak yang menarik. 

Namun saya langsung masuk dahulu ke halaman tengah madrasah dan sempat melihat bagian dalam pistaq.  Di bagian atas teruir dengan manis beberapa ayat Al-Quran,  Dan seperti biasa deretan hujrah bertingkat dua sangat manis dengan jendela-jendela yang melengkung. 

Madrasah Ulughbek: Dokpri
Madrasah Ulughbek: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun