Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menembus Garis Batas 24: Masjid Kalon dengan 288 Kubah nan Indah

18 Oktober 2023   12:50 Diperbarui: 18 Oktober 2023   12:55 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah puas mendengarkan cerita dan Sejarah Menara Kalon yang sangat menarik, perjalanan kami dilanjutkan dengan menjelajah Masjid Kalon yang kadang disebut Kalyan atau juga Po I Kalyan. 

Kata Kalyan atau Kalon sendiri berasal dari bahasa Persia yang berarti besar sementara kata Po I Kalyan atau Poi Kalyan bermakna dekat yang besar.   Besar karena memang masjid yang akan kita masuki ini merupakan masjid terbesar di Bukhara dan juga nomor dua terbesar setelah Masjid Bibi Khanum di Samarkand.  Singkatnya masjid ini mempunyai bangunan dengan luas 127 x 78 meter dan halaman dalam berukuran 78-39 meter dengan rasio 2 x 1.  

Ornamen di Masjid: Dokpri
Ornamen di Masjid: Dokpri

Saya memulai perjalanan dengan mengagumi pintu gerbang utama atau Pisthak masjid yang megah, besar dan tinggi berhiaskan keramik bernuansa lazuardi nan menawan.  Selain ornamen dan hiasan geometri dengan pola yang indah, juga ada hiasan kaligrafi yang tidak kalah indah.  Bahkan di sini terukir nukilan surat Al-Quran yang mewajibkan kaum lelaki untuk solat Jumat, yaitu Surat Al-Jumuah.    

Nama Masjid: Dokpri
Nama Masjid: Dokpri

Menaiki beberapa anak tangga, saya tiba di beranda gapura. Ada lengkungan-lengkungan yang memberi kesan gedung berlantai dua dan di atasnya mirip interior sebuah kubah.  Di bagian bawah juga ada  prasasti atau plakat dari kuningan bertuliskan "Me'morchilik Yodgorlogi Kalon Jome Masjidi 1514 Yil, Davlat Muhofazasiga Olingan,"  yang kalau diterjemahkan kira-kira berarti Monumen Bersejarah   Masjid Jami Kalo tahun 1514,  Di bawah Pelindungan Negara.   Di bawahnya juga ada tulisan dalam bahasa Rusia. Suara azan Asar baru saja menggema. Sebagian orang tampak masuk menuju ke masjid untuk saat berjamaah.  Namun sebagian besar lagi termasuk para turis dan wisatawan tampak asyik melihat-lihat di sekitar masjid. 

Saya terus berjalan memasuki halaman dalam Masjid.  Di sini kita bisa melihat bentuk persegi empat masjid yang sempurna dan di tengahnya ada sebuah pohon dan tempat duduk di sekitarnya.  Di kiri an kanan tampak ruangan masjid dengan deretan lengkungan yang indah dan kembali di bagian tengahnya dihiasi dengan dua gerbang yang disebut Iwan.  Kalau diperhitungkan dengan pintu masuk utama dan pintu ke masjid utama, maka ada empat pintu gerbang atau Iwan di dalam halaman tengah ini.

Saya terus berjalan ke arah barat atau ke arah kiblat masjid dan di sini terdapat iwan atau gerbang ke masjid utama. Tepat di depannya ada sebuah bangunan berbentuk oktagon atau segi delapan dengan jendela lengkung dan atap berbentuk kubah.  Ini adalah monumen untuk para martir atau syuhada yang meregang nyawa semasa penyerbuan Genghis Khan ke kota ini di awal abad ke XIII lalu.  Selain sebagai monumen, Pada setiap salat Jumat, tempat ini juga dijadikan mimbar bagi imam dan khatib kedua yang mengulangi doa dan khotbah yang diucapkan imam dan khatib pertama yang ada di dalam bangunan masjid agar dapat didengar oleh Jemaah yang ada di halaman Tengah.  

Mimbar: Dokpri
Mimbar: Dokpri

Di dalam ruang utama masjid, ada sebuah mihrab yang cantik dengan lekukan yang khas berhiaskan ornamen muqarnas. Namun yang membuatnya lebih indah adalah keramik yang dihiasi dengan ornamen dan kaligrafi yang ditulis dengan tinta emas  membentuk sisi kanan atas, dan kiri mihrab.   Kombinasi warna ungu, nila dan putih yang membentuk pola nan rancak membuat mihrab ini sangat istimewa.   Tidak jauh di samping kanan mihrab, terdapat mimbar yang terbuat dari kayu berukir dengan warna coklat kekuningan yang dominan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun