Malenggang patah patah
Ngana pe goyang pica pica
Ngana pe body poco poco
Cuma ngana yang pika cinta
Cuma ngana yang pika sayang
Cuma ngana suka bikin pusing
Lirik lagu poco-poco ini menggema dari panggung dengan dekor yang mirip dengan suasana di Bali. Demikian juga beberapa pesan sponsor yang berasal dari perusahaan dan BUMN terkenal di Indonesia. Â Dan di atas panggung, selain penari yang memang profesional, banyak juga penonton yang ikut berjoget.Â
Suasana ini bukan di Bali atau pun di tempat lain di tanah air, melainkan di Desa Bali yang terdapat nun jauh di Pulau Hainan di negeri Tiongkok. Yuk ikuti kisahnya.
Setelah selesai berkunjung ke Yalong Bay International Rose Valley, jalan-jalan kami di pulau Hainan berlanjut menuju ke kawasan Xing Long, Wanning, atau tepatnya Desa Bali. Â Di dalam perjalanan, pemandu wisata lokal kami, Angela atau Xiao Long, di Daulat untuk menyanyi lagu berbahasa lokal Hainan yang dibawakah dengan merdu, sendu dan penuh perasaan.Â
Tidak terasa, bus akhirnya tiba di pelataran parkir Desa Bali. Sebuah prasasti dengan tulisan Desa Bali dengan huruf A berbentuk miniatur Candi Bentar menyambut kami. Di dekatnya juga ada penjelasan kalau tempat wisata ini mendapat rating AAA dari otoritas pariwisata nasional Tiongkok. Â Sebagaimana diketahui setiap tempat wisata di Tiongkok memiliki rating dengan tingkat paling baik adalah AAAAA atau 5 A.
Saat ini Desa Bali menjadi tujuan wisata wajib bagi turis Indonesia yang berkunjung ke Hainan. Selain itu turis mancanegara dan turis domestik Tiongkok juga banyak yang berkunjung ke sini seakan-akan ingin menikmati suasana Bali tanpa jauh-jauh terbang ke Nusantara.
Kami berjalan menuju ke pintu gerbang yang berupa Candi Bentar. Suasana serasa sangat mirip di Bali dengan jalan yang di apit oleh deretan pohon kelapa. Pulau Hainan memang merupakan pulau paling Selatan di Tiongkok dan memiliki cuaca yang paling mirip dengan cuaca di kawasan tropis. Â Di sebelah gerbang terdapat sebuah patung dewi Kwanim yang sedang duduk. Â Â