Bandung. Â Ah kota ini memang banyak memberikan kenangan manis buat diri saya. Sebuah kota yang dahulu pernah menjadi rumah saya dan kemudian dengan berjalannya waktu menjadi tempat untuk sejenak bersantai, bekerja, atau berlibur untuk keluar dari rutinitas.Â
Sore itu, saya kembali ke Bandung dengan kendaraan pribadi. Tujuannya kali ini adalah menginap di kawasan Setiabudi alias Ledeng yang udaranya lumayan sejuk dibandingkan dengan Jakarta yang kian panas. Â Selepas jalan tol Pasteur, saya belok ke kiri dan kemudian melewati Jalan Sukajadi yang mulai mendaki. Perjalanan terus mendaki memasuki Jalan Setia Budi yang namanya diambil dari tokoh pergerakan kemerdekaan Tiga Serangkai, yaitu Ernest Douwes Deker. Â
Di samping mendaki, jalan juga sudah muai rapat merayap dan terus bergerak perlahan-lahan mendekati Kampus Universitas Pendidikan Indonesia dan juga Terminal Ledeng. Â Jalan di kawasan ini memang terkenal selalu padat bukan hanya pada jam-jam sibuk, tetapi boleh dibilang sepanjang hari.Â
GH Universal Hotel yang menjadi tujuan saya ada di sebelah kanan jalan, sementara deretan kendaraan yang dari Lembang menuju Ledeng dan Bandung juga padar merayap seakan tidak memberi ruang untuk belok ke kanan. Untungnya pas di depan pintu gerbang hotel, ada satpam yang selalu siap membuka jalan bagi kendaraan dari Bandung yang akan belok kanan masuk ke hotel. Â Suatu layanan ekstra yang patut diacungi dua jempol. Hotel ini juga sangat mudah dikenali bahkan dai kejauhan karena ragam arsitekturnya yang khas Eropa atau lebih tepatnya gaya Rennaisance dari Italia dengan beberapa kubah besar yang megah.
Kebetulan saya mendapat tempat parkir di depan lobby dan segera menuju ke resepsionis untuk cek in. Â Saya mendapatkan kamar di lantai empat serta dua kupon untuk makan pagi. Â Selain itu dijelaskan juga bahwa waktu cek out besok adalah pukul 12 siang dan juga beberapa fasilitas hotel yang dapat dinikmati tamu. Â Selain kolam renang, juga ada beberapa restoran yang siap melayani. Salah satunya adalah Bellevue roof top yang buka 24 jam dengan kuliner Perancis dan Italia. Â
Kami kemudian naik ke lantai 4 melalui lift. Koridor di hotel ini juga tampak mewah dengan wall paper yang elegan dan bahkan ada lukisan-lukisan klasik yang menghiasi dinding. Â Sesampainya di kamar, kartu ucapan selamat datang dari GM Hotel beserta buah-buahan dan makanan selamat datang sudah siap menyambut. Di atas tempat tidur juga ada handuk yang dihias serta boneka beruang yang lucu serta origami yang cantik.
"Boneka ini bisa dibawa pulang sebagai hadiah," demikian penjelasan bell boy yang mengantar kami ke kamar sambil menjelaskan bahwa makan pagi dimulai jam 7-10 pagi di restoran di lantai dasar di dekat kolam renang. Â Dari sekian banyak hotel yang pernah saya tempati di berbagai kota baik di Nusantara maupun di mancanegara, baru kali ini saya mendapat hadiah ketika cek ini berupa sebuah boneka yang cantik.
Karena hari sudah menjelang malam, akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat saja di hotel dan tidak mencari makan malam di luar. Apa lagi suasana jalan di depan hotel juga cukup padat merayap.
Keesokan paginya kami datang ke restoran untuk makan pagi.  Menunya lumayan lengkap dengan pilihan buah, telur, jus, nasi, bubur ayam, berbagai jenis roti dan juga makanan berat.  Suasana tidak terlalu ramai sehingga kami dapat menikmati makan pagi dengan santai sambil menikmati pemandangan kolam renang.  Kolam renang di hotel ini juga sangat cantik dengan airnya  yang biru jernih. Banyak hiasan berupa patung-patung malaikat dan juga kolam anak yang tidak dalam.
Selesai makan, kami naik ke lantai 5 dan melihat resto di lantai paling atas. Di sini kita dapat berfoto dengan latar belakang patung-patung malaikat bersayap yang anggun. Â Kubah-kubah yang ada di atap bangunan hotel juga memberikan nuansa Eropa yang kental. Â Bahan di salah satu sudut terdapat beberapa menara kecil berbentuk kerucut yang mirip dengan Fisherman Bastion di Budapest. Wah berkunjung dan nerfto d sini bagaikan jalan-jalan ke Eropa.
Selain itu di bagian paling atas hotel juga ada sebuah kubah terbuka yang ternyata merupakan sebuah Chapel yang bernama Chapel of the Angek. Chapel ini juga sering dijadikan tempat berfoto dan bahkan pesta perkawinan. Â Di tangga menuju chapel ini juga terdapat patung-patung malaikat kecil yang lucu.
Singkatnya menginap di GH Universal hotel memberikan pengalaman yang menarik dan sangat berkesan. Terutama karena hadiah boneka beruangnya yang cantik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H