Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menembus Garis Batas 19: Drama di Stasiun Samarkand nan Megah Bergaya Soviet

10 Oktober 2023   13:01 Diperbarui: 10 Oktober 2023   14:39 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada layar pertama selain beberapa kereta Afrisiyon yang melayani rute Tashent Samarkand Bukhara pp serta Tashkent Qarshi, juga ada kereta internasional dari Tashkent ke Volgograd dan sebaiknya.  Selain nomor kereta juga ada waktu kedatangan dan keberangkatan serta waktu tunggu di stasiun Samarkand.  Pada layar ini saya melihat kereta Afrsiyob 770 yang tiba dari Tashkent pukul 11.07 dan berangkat lagi menuju Bukhara pada 11.15. Kereta ini hanya berhenti di Samarkand selama delapan menit. 

Jadwal Kereta: Dokpri
Jadwal Kereta: Dokpri

Beberapa menit kemudian, layar ini berganti display dan memunculkan jadwal kereta yang lain seperti kereta internasional dari Tashkent ke Dushanbe di Tajikistan, juga kereta dari Kulyab ke Volgograd serta dari Xojand ke Volgograd.  Kulyab merupakan sebuah kota di Tajikistan sementara Xojand adalah kota di Uzbekistan dan Volgograd adalah kota di Rusia yang di zaman Soviet Bernama Stalingrad. 

Selain nomor kereta, rute, serta waktu tiba dan keberangkatan, juga ada keterangan hari hari layanan yang uniknya ditulis dalam bahasa Uzbek.   Layanan kereta cepat Afrisiyob misalnya diberi keterangan Har kuni, yang walaupun saya tidak mengerti dapat menerka sebagai setiap hari.  Sementara untuk rute Tashkent Qarshi tertulis, Jum, Shan, Yak, serta Tashkent Volgograd pada Seshan, Juma dan paysh dan yaksh .Untuk sementara saja belum mengeti hari apa saja ini kecuali Jum yang pasti bisa diterka sebagai hari Jumat.   

Nama hari: Dokpri
Nama hari: Dokpri

Untungnya layar kedua menunjukkan nama-nama hari ini dengan lengkap, yaitu rute Dushanbe-Tashkent setiap Seshanbe,  Volgograd Kulyab pada Yakshanbe,  Volgograd Xojand setiap Dushanbe, dan Xojand Volgograd setiap Chorshanbe, Dushanbe Volgograd setia shanbe dan Volgograd Dushanbe setiap Payshane. 

Saya langsung teringat pernah belajar bahasa Farsi dan langsung ingat kata Dushanbe sendiri berarti Hari Senin.    Nah dalam bahasa Farsi nama hari dimulai dengan Sabtu yaitu Shanbe  yang dalam bahasa Uzbek ditulis Shanba.   Sebagai hari keberangkatan kereta rute Dushanbe Volgograd.  Lalu untuk hari minggu sampai kamis menjadi yeikshanbe, doshanbe , sehshanbe , chohorshanbe dan panjshanbe..Sedangkan yek, do, she, chohor , dan panj sendiri artinya satu, dua, tiga, empat, dan lima.Hanya untuk hari jumat tidak disebutkan sistshanbeh atau enamshanbe melainkan Jumeh.  Ternyata dalam bahasa Uzbek sendiri sangat mirip dengan sedikit perubahan ejaan saja. 

Dengan demikian saya pun tahu bahwa rute  Dushanbe-Tashkent dan sebaliknya dilayani setiap Sehsanbe atau hari tiga shanbe alias Selasa dan rute Dushanbe Volgograd dilayani setiap Shanbe atau Sabtu.   Yang sedikit berbeda adalah Payshanbe yang dalam bahasa Faris adalah Panjshanbe alias hari Kamis.  

Ah siapa sangka selain mengagumi keindahan dan kemegahan stasiun Samarkand ini saya pun sekaligus belajar nama-nama hari dalam Bahasa Uzbek dan mengingat kembali Pelajaran bahasa Farsi yang sudah agak terlupakan.

Waktu terus berjalan. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 dan jadwal keberangkatan tinggal 15 menit lagi.  Mas Agus kemudian bertanya kepada petugas, di peron mana kamu harus menunggu kereta cepat ke Bukhara. Jawabannya agak mengejutkan karena bukan di peron satu yang tinggal jalan keluar melainkan di peron tiga yang ada di seberang.

Untuk menuju ke peron 3, kami harus menuruni tangga melewati bawah tanah dan menyeberang di bawah rel kereta api.  Lumayan energi yang diperlukan terutama jika membawa bagasi yang lumayan berat. Setelah menuruni tangga, kami kembali harus menaiki tangga untuk muncul di peron tiga menunggu kereta ke Bukhara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun