Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menembus Garis Batas 16: Ke Shah-I-Zinda Aku Kan Kembali, Ini Alasannya

5 Oktober 2023   12:19 Diperbarui: 7 Oktober 2023   18:15 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kubah. (Dokumentasi pribadi)

Di dalamnya saya sejenak mengagumi pola ornamen hiasan keramik dengan warna biru hijau yang indah dan pola geometrik yang elegan. Sebagian besar dibagi dalam bentuk kotak berbentuk bujur sangkar. Sementara batu nisannya sendiri, tampak sangat sederhana.

Dinding. (Dokumentasi pribadi)
Dinding. (Dokumentasi pribadi)

Di mausoleum lain saya juga mengagumi ornamen dinding yang polanya bagaikan karpet dengan hiasan berbentuk lingkaran, bujur sangkar dan jalur zig zag berhiaskan kaligrafi dengan kombinasi warna serta bentuk geometris bintang bersudut delapan atau dua belas. 

Mausoleum yang paling unik di Sah I Zinda ini adalah mausoleum yang berbentuk segi delapan atau oktagon yang memberikan suatu vista yang khas dengan deretan lengkung-lengkung bagaikan fatamorgana. Sejenak berada di sini saya ingat akan mausoleum yang pernah saya kunjungi di Taipei, yaitu di Liu Zhang Lie, milik.

Ah betapa jauhnya Samarkand dan Taipei, tetapi seakan-akan masih ada benang merahnya. Ternyata di dalamnya terapat makam orang yang hingga kini tidak diketahui identitasnya. Bagian luar dihiasi oleh keramik yang cantik sementara bagian dalam kubahnya dihiasi pola geometris dengan tema tumbuh-tumbuhan.

Saya terus berjalan dari satu mausoleum ke mausoleum lain dengan cepat. Di salah satu tempat saya sempat melihat denah yang menerangkan lokasi mausoleum. 

Di sinilah akhirnya saya tahu bahwa Sah-I-Zinda ini berawal dari makam tokoh legendaris salah seorang sepupu Nabi Muhammad yaitu Qusam Bin Abbas yang datang ke Asia Tengah untuk menyebarkan Islam dan akhirnya terbunuh di dengan dipenggal kepalanya di Samarkand. 

Konon beliau juga adalah sepupu Nabi yang memiliki wajah paling mirip dengan Nabi. Makam beliau inilah yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang ingin berziarah.

Kubah. (Dokumentasi pribadi)
Kubah. (Dokumentasi pribadi)

Selain itu juga ada Mausoleum Khoja Akhmad, yang terdapat di kompleks bagian atas. Sementara di bagian tengah terdapat mausoleum keluarga Amir Timur dari abad ke XIV dan XV seperti Shadi Mulk Aga, salah seorang keponakan Amir Timur dan juga Shirin Bika Aga, saudara perempuan Amir Timur.

Di bagian bawah kompleks, saya sempat melihat mausoleum yang unik karena memiliki dua kubah. Ada yang bilang bahwa mausoleum ini adalah milik seorang ahli astronomi Kazi Zafe Rumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun