Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menembus Garis Batas 12: Belajar Bahasa Uzbek Sambil Wisata

29 September 2023   07:53 Diperbarui: 29 September 2023   09:05 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain menikmati indahnya tempat-tempat wisata, berkunjung ke suatu negara juga  merupakan suatu kesempatan emas untuk belajar lebih banyak tentang Masyarakat, budaya, adat istiadat , kuliner dan tentu saja bahasa setempat.   Karena itu saya mempunyai kebiasaan untuk sekedar mempelajari bahas lokal ketika mampir di suatu negara. Bahkan sebelum bepergian ke sana.  Walau terkadang tidak mudah dan juga sumbernya hampir tidak ada.

Nah ketika berkunjung ke negara-negara eks Soviet, biasanya saya hanya mengandalkan kemampuan Bahasa Rusia yang sudah saya pelajari sejak lebih empat dasawarsa lalu.  Sehingga terkadang malas untuk sekedar belajar bahasa Azeri, Tatar, Latvia atau Armenia dan Georgia yang memang terkenal lumayan sulit.   Namun beberapa hari sebelum berangkat ke Uzbekistan, Mas Agust sebagai teman perjalanan kami sudah mengirimkan sedikit panduan jalan-jalan termasuk daftar kata-kata dalam bahasa Uzbek yang mungkin sangat berguna dalam perjalanan kali ini.  Bahkan untuk saya juag dikirimkan secara khusus buku elektronik Pelajaran bahasa Uzbek dalam dua versi. Yaitu versi lama yang ditulis dalam aksara Kiril dan versi lebih baru yang ditulis dalam aksara Latin.  Wah tentu saja tidak cukup waktu bagi saya untuk mempelajarinya hanya dalam waktu satu minggu.

"Tidak ada akar rotan pun jadi," demikian akhirnya walau sedikit-sedikit saya pun mempelajari bahan-bahan yang diberikan oleh Mas Agus tadi sehingga setidaknya saya bisa mengucapkan Rahmat untuk berterima kasih serta ucapan-ucapan standar lainnya.   Salah satu yang juga wajib diingat adalah "Yaxshi Misiz?" yang artinya Apa Khabar?  Bahkan Mas Agus menjelaskan bahwa Yaxshi bermakna bagus atau baik dan Siz berarti Anda dan Mi adalah partikel  yang dalam bahasa Indonesia bisa berarti 'Kah."

Bahkan Mas Agus juga mengirimkan dua lembar gambar perangko, yang pertama perangko Uzbekistan keluaran tahun 2018 bertuliskan Ozbekiston dengan gambar Stasiun Metro yang indah di Tashkent. Perangko dengan nilai 4200 Sum ini bertuliskan Alisher Navoy Metro Bekati.  Dengan membaca perangko ini saya langsung mengerti bahwa kata Bekati dalam Bahasa Uzbek artinya adalah Stasiun.  Nah baru ketika berkunjung ke Tashkent kami juga sempat mampir ke stasiun ini dan mengagumi keindahannya.

Perangko Soviet: Dokpri
Perangko Soviet: Dokpri

Sebagai pembanding Mas Agus juga mengirimkan perangko zaman Soviet bertuliskan bahasa Rusia Poschta CCCP atau Pos Uni Soviet bertahun 1979 dengan harga 4 Kopek. Gambarba adakah Tashkent Metro V.I Lenin Nomli Maydoney Stanitsta lengkap dengan gerbong kereta yang sangat khas buatan Soviet dan berwarna biru.  Setelah runtuhnya Uni Soviet, banyak stasiun metro berganti nama. Stasiun Vladimir Ilich Lenin ini pun berganti nama dengan Stasiun Mustqillik Maydoni atau Independence Square. Sama dengan Lapangan yang ada di atas stasiun ini.     Nah dari sini saya bisa belajar bahwa kata Maydoni dalam Bahasa Uzbek berarti Lapangan atau Square..  Mirip dengan kata Medan yah.. Dan ini memang mungkin berasal dari Bahasa Farsi sendiri.

Nah saya sempat mengintip buku elektronik yang dikirim oleh Mas Agus untuk sedikit belajar beberapa patah kata dalam Bahasa Uzbek. Buku ini judulnya "Chet Elliklar Uchun O'zbke Tili" yang artinya Bahasa Uzbek untuk Orang Asing.   Nah setidaknya saya tahu bahwa kata Tili berarti Bahasa. 

Buku yang diterbitkan di Tashkent pada 1997 ini dimulai dengan percakapan sederhana dan kalimat pertama yang saya pelajari adalah Ismingiz Nima?  Yang berarti What is your name?.  Nah ini bisa dipraktikkan dengan mudah ketika di Uzbekistan. 

Walau tidak sempat mempelajari buku itu, tetapi setidaknya saya berangkat ke Uzbekistan tidak serratus persen buta bahasanya. Belum lagi ternyata banyak kemiripan kosa kata antara bahasa Uzbek dan Bahasa Turki yang pernah saya pelajari sebelumnya walau sudah banyak yang lupa.  Salah satu nya adalah kata Alma yang dalam bahasa Turki berari Apel sedangkan dalam Bahasa Uzbek ditulis Olma walau diucapkan hampir mirip dengan Alam..  Seperti kata Uzbekiston atau Toshkent...yang berarti Uzbekistan dan Tashkent.

Bahkan untuk angka-angka pun saya mulai belajar kembal dan menemukan banyak persamaan dengan Bahasa Turki.  Seperti kata satu dua tiga empat lima yaitu bir ikki uchtrta dan bes yang sangat mirip dengan bahasa Turki. Karena uang Uzbek yang pakai ribu-ribu maka saya juga langsung belajar kata ribu yaitu ming.  Setidaknya bisa mengerti jika membeli barang-barang dan makanan . Tentu saja kata yang penting adalah berapa untuk menanyakan harga yaitu Qancha atau Narxi Kancha.

Nah berbekal kata-kata ini lah akhirnya saya berangkat ke Uzbekistan, Walau pada kenyataannya saya akhirnya lebih banyak berinteraksi dengan Bahasa Rusia karena telah memiliki kosa kata yang lebih banyak.

Ketika sedang jalan-jalan di Samarkand, ada banyak gerai atau warung yang menjual Es Krim.  Dalam bahasa Rusia es krim adalah  yang diucapkan Morozene. Seperti dijajakan dalam kereta cepat Afrisiyob dalam perjalanan dari Tashkent ke Samarkand.   Namun ketika di Samarkand saya juga tahu bahwa kata es krim dalam bahasa Uzbek adalah Muzqaymoq karena memang ditulis dengan jelas di warung-rarung tersebut lengkap dengan gambar dan harganya. Selama di Uzbekistan saya sangat suka dan sering membeli es krim karena harganya sangat murah. Di warung-warung harganya antara 3000 sampai 10 ribu Sum tergantung jenis dan ukurannya.  

Dalam perjalanan dari Samarkand ke Bukhara, saya juga mengetahui lagi berbagai koda kata dalam bahasa Uzbek. Misalnya kata Vokzal yang berarti stasiun dan juga kata Kirish yang bermakna masuk. 

Dan ketika sampai di Bukhara juga ada ucapan Selamat datang di Bukhara :

Salah satu kata yang paling penting untuk dikuasai jika berkunjung ke suatu negara adalah toilet.  Nah dalam bahasa Rusia untuk bertanya dimana toilet sangat mudah, hanya berkata

Gdye Tualiet..   Ketika di Uzbekistan pun karena belum tahu kata toilet saya menanyakan ini.

 

Buku Pelajaran Bahasa Uzbek: Dokpri
Buku Pelajaran Bahasa Uzbek: Dokpri

Namun kemudian ketika berkunjung ke toilet, misalnya saja di Registan Square, ditunjukkan toilet dengan kata Naleva alias belok kiri, saya menemukan kata untuk toilet yaitu Hojatxona.  Kata Xona ini mengingatkan saya akan kata khona dalam bahasa Persia yang berarti Rumah atau tempat.   Kata Kitab Khana misalnya berarti perpustakaan.  Nah kata Hojat mengingatkan saya akan bahasa Indonesia sendiri Hajat.   Jadi Hojatxona adalah Rumah Hajat alias tempat membuang hajat. He he.

 

Nah kata Xona sendiri ternyata banyak saya jumpai selama di Uzbekistan selain Hojatxona. Ada kata Dorixona  yang dilengkapi kata bahasa Rusia Apteka yang artinya apotek atau toko obat.   Selain itu juga ada namazxona yanga berarti rumah sholat atau musolah.  Juga ada kata Tahorat Xona yang berarti tempat wudu.

Kata tahoratxona ini pernah saya jumpai beberapa kali termasuk ketika berkunjung ke Masjid Minor yang indah di Tashkent. 

 Berkunjung ke masjid kita juga bisa mengetahui waktu -waktu salat atau dalam bahasa Uzbek disebut Namazvaqtlari lengkap dengan nama-namanya. Selain dalam huruf Latin di salah satu masjid di Bukhara saya juga menemukan waktu solat yang ditulis dalam aksara Kiril walau salam bahasa Uzbek.  

Waktu salat: dokpri 
Waktu salat: dokpri 
Kalau ingin tahu yang dalam bahasa Latin, saya menjumpainya di masjid lainnya di Tashkent seperti di foto di bawah ini.

Nah, belajar bahasa yang langsung dengan pengalaman ini ternyata jauh lebih mudah dan lebih lama tersimpan dalam memori dibandingkan hanya belajar melaui buku-buku.

 

Rahmat dan terima kasih sudah membaca

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun