Nah berbekal kata-kata ini lah akhirnya saya berangkat ke Uzbekistan, Walau pada kenyataannya saya akhirnya lebih banyak berinteraksi dengan Bahasa Rusia karena telah memiliki kosa kata yang lebih banyak.
Ketika sedang jalan-jalan di Samarkand, ada banyak gerai atau warung yang menjual Es Krim.  Dalam bahasa Rusia es krim adalah  yang diucapkan Morozene. Seperti dijajakan dalam kereta cepat Afrisiyob dalam perjalanan dari Tashkent ke Samarkand.  Namun ketika di Samarkand saya juga tahu bahwa kata es krim dalam bahasa Uzbek adalah Muzqaymoq karena memang ditulis dengan jelas di warung-rarung tersebut lengkap dengan gambar dan harganya. Selama di Uzbekistan saya sangat suka dan sering membeli es krim karena harganya sangat murah. Di warung-warung harganya antara 3000 sampai 10 ribu Sum tergantung jenis dan ukurannya. Â
Dalam perjalanan dari Samarkand ke Bukhara, saya juga mengetahui lagi berbagai koda kata dalam bahasa Uzbek. Misalnya kata Vokzal yang berarti stasiun dan juga kata Kirish yang bermakna masuk.Â
Dan ketika sampai di Bukhara juga ada ucapan Selamat datang di Bukhara :
Salah satu kata yang paling penting untuk dikuasai jika berkunjung ke suatu negara adalah toilet. Â Nah dalam bahasa Rusia untuk bertanya dimana toilet sangat mudah, hanya berkata
Gdye Tualiet.. Â Ketika di Uzbekistan pun karena belum tahu kata toilet saya menanyakan ini.
Â
Namun kemudian ketika berkunjung ke toilet, misalnya saja di Registan Square, ditunjukkan toilet dengan kata Naleva alias belok kiri, saya menemukan kata untuk toilet yaitu Hojatxona. Â Kata Xona ini mengingatkan saya akan kata khona dalam bahasa Persia yang berarti Rumah atau tempat. Â Kata Kitab Khana misalnya berarti perpustakaan. Â Nah kata Hojat mengingatkan saya akan bahasa Indonesia sendiri Hajat. Â Jadi Hojatxona adalah Rumah Hajat alias tempat membuang hajat. He he.