Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menembus Garis Batas 11: Indoneziya Ochen Darogay

28 September 2023   16:27 Diperbarui: 28 September 2023   16:46 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke Registan Square tentu saja tidak sempurna bila hanya mengintip keindahan dan kemegahan tiga madrasah ikonik yang menjadi permata peninggalan arsitektur khas Uzbekistan ini. Karena itu rombongan Garis Batas pun berbaris rapi memasuki kawasan wisata ini setelah Daniyor membeli tiket.  Siang itu, suasana di Registan Square tidak terlalu ramai.

Kami memulai pengembaraan dari bangunan madrasah paling tua yang ada di sebelah barat. Madrasah Ulughbek seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, di sini dulu tinggal ratusan santri yang menempati ruangan-ruangan yang ada di madrasah.  

Namun kini ketika kami masuk ke dalam courtyard madrasah, para santri sudah lama menghilang, bahkan sejak era Soviet berkuasa. Kini di sini, bahkan sejak di beranda madrasah, sudah berganti dengan gerai-gerai yang menjual sovenir dan pernak-pernik buah tangan buatan Uzbekistan.   Ada benda-benda dari keramik, T shirt, gantungan kunci, magnet yang ditempel di kulkas, baju tradisional Uzbek, hingga hiasan dan ornamen yang menarik.

Bukan hanya di Madrasah Ulughbek. Hal yang sama juga dapat dilihat di madrasah Tilla Kori dan juga Sher Dor.  Bagi yang senang berbelanja, Uzbekistan barangkali merupakan surga berbelanja. Selain kualitas barang yang bagus, harganya pun lumayan terjangkau. Apalagi nilai tukar mata uang Uzbekistan, yaitu Sum tidak jauh berbeda dengan mata uang Rupiah. Saat ini 1 US Dolar bisa ditukar sekitar 12 Ribu Sum.

Namun saya sendiri lebih suka akan seni bentuk dan Sejarah serta kisah-kisah menarik yang ada di balik kemegahan madrasah-madrasah ini.  Dan tentu saja selain dengan mengamati, ini juga dapat diperoleh dengan mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata dan sesekali bertanya-tanya.

Deretan Hujra: Dokpri
Deretan Hujra: Dokpri

Kalau kita memandang madrasah Ulughbek dari depan, tampak sekali sebuah bangunan megah di apit oleh dua menara di kedua sisinya baik di utara maupun Selatan dan sebuah gapura atau Pishtaqs yang terkadang juga disebut dengan iwan.  

Salah satu keunikan madrasah ini adalah hiasan-hiasan di bagian muka. Selain dihiasi dengan pola geometrik dan kaligrafi tanpa menggambarkan makhluk hidup, madrasah ini juga dihiasi dengan keramik atau tesela bentuk segi empat yang secara keseluruhan membentuk mosaik yang indah dengan warna-warna yang khas dan sekaan-akan membentuk konstelasi benda-benda ruang angkasa sekaligus menunjukkan passion Ulughbek dalam bidang astronomi.

Menurut Daniyor, selain yang di Samarkand ini, adalagi dua madrasah yang dibangun atas perintah Ulughbek, yaitu di Bukhara dan di Gijduvon, sebuah kota kecil sekitar 48 kilometer di sebelah timur laut Bukhara.  Ketiga madrasah ini memiliki ciri khas arsitektur yang mirip sehingga diduga dirancang oleh arsitek yang sama, yaitu, Ismail b. Tahir b. Mahmad Isfahani.  Tidak mengherankan bila nuansa Persia sangat kental di sini. 

Sudut darkshan dengan kubah: Dokpri
Sudut darkshan dengan kubah: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun