Lukisan ini bertema serangan Sultan Agung dari Mataram untuk menggambarkan kisah bersejarah pada 1828-1629. Â Lukisan ini terbagi dalam 3 bagian, yaitu ketika Sultan Agung sedang berembuk dengan tim nya sebelum menyerang Batavia di sebelah kiri, lukisan Raden Rangga, yaitu utusan Mataram sedang berdiskusi bersama J.P Coen di Batavia dan lukisan utama berupa adegan pertempuran pasukan Mataram yang menyerbu Batavia. Bahkan dilukiskan juga suasana ketika Benteng Batavia sedang terbakar.
Walaupun saya sudah beberapa kali berkunjung ke Museum Sejarah Jakarta, namun pada kunjungan kali ini yang ditemani oleh pemandu museum yang andal dan pandai bercerita membuat saya dan teman-teman tidak merasa bosan dan terus antusias mengunjungi ruangan-demi ruangan baik di lantai bawah, atas maupun ruang bawah tanah yang dijadikan penjara. Â
Kami sempat mampir ke ruang penjara Wanita yang dulunya sempat digunakan untuk menahan Cut Nyak Dien, dan di dekatnya juga ada ruang Pangeran Diponegoro. Â Selain itu juga ada lima ruangan penjara bawah tanah yang sempit dan menyeramkan.
Rasanya waktu dua jam memang tidak cukup untuk menjelajah seluruh museum. Tetapi setidaknya cukup banyak yang kami dapatkan dalam kunjungan singkat di Museum Sejarah Jakarta dan ditemani oleh Papi Alex bersama dengan timnya.
Pada akhir kunjungan, kami sempat mampir ke halaman belakang dimana ada Patung Hermes, berfoto bersama dan setelah itu sekali lagi disuguhi Farewel Drink berupa Es Selendang mayang yang segar.
Terima kasih sekali lagi buat Papi Alex dan Tim dan juga Museum Sejarah Jakarta yang telah menjamu rombongan HPI.
Sampai jumpa di lain waktu, Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H