Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

LRT Oh LRT... Teliti Sebelum Berangkat ke Stasiun agar Tidak Kecewa

17 September 2023   22:44 Diperbarui: 17 September 2023   23:05 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LRT Jabodebek merupakan salah satu transportasi massal berbasis rel yang sudah amat sangat dirindukan sejak lama oleh Masyarakat yang berdomisili di sekitar Bekasi dan Cibubur yang dilewati rute LRT tersebut. 

Alasannya tentu saja akan sangat membantu mengurangi waktu tempuh jika haru bepergian ke Jakarta terutama awasan sekitar Halim hingga Cawang, Pancoran, dan Rasuna Said.  

Degan demikian peresmian LRT Jobodebek oleh Presiden Jokowi yang dilanjut dengan beroperasinya LRT disambut dengan gembira dan penuh pujian. Apalagi karena kita harus menunggu sekitar 8 tahun untuk menikmatinya.

Namun terus terang saja, sering kali penundaan peresmian dan juga uji coba yang penuh dengan informasi yang simpang siur memang membuat kita sering kecewa. 

Beberapa kali saya sendiri merasa tertipu dengan informasi di media massa tentang uji coba yang 1 Rupiah dan juga peresmian yang beberapa kali ditunda. Namun dengan beroperasinya sejak akhir Agustus , maka dengan bersemangat masyarakat lalu ingin mencobanya.

Akan tetapi hingga dua minggu lebih LRT ini telah beroperasi, ternyata masih banyak kendala karena LRT sebenarnya masih beroperasi terbatas dan belum beroperasi secara penuh. Antara lain adalah headway atau jarak antar satu kereta dengan kereta berikutnya yang mencapai hingga 20 menit. 

Bayangkan jika di Bekasi atau Cibubur, kuta harus menunggu sampai 2 menit, sudah pasti akan membuat penumpang menumpuk dan sebagian mungkin rela beralih ke moda angkutan lainnya,   Hal ini memang menjadi semacam keluhan dari penumpang ketika LRT baru beberapa hari beroperasi.  

Berita gembiranya adalah tarif LRT dalam masa awal beroperasi masih dipatik 5 Ribu Rupiah saja untuk jarak jauh dekat.  Tarif yang lumayan masih terjangkau untuk Masyarakat Jakarta dan sekitarnya.  Bandingkan dengan KRL dan Trans Jakarta yang sekitar 3000 atau 3500 rupiah.   

Akan tetapi jika sudah dikenakan tarif normal yang mencapai sekitar 25 ribu rupiah sekali jalan untuk jarak terjauh, tentunya angkutan massal ini akan terasa cukuo mahal untuk ukuran Indonesia. 

Sebagai bandingan bisa kita coba cari tarif angkutan masal untuk metro di kota kota besar dunia di Asia, misalnya di Beijing atau Shanghai yang masih relatif murah, atau bahkan di Doha yang hanya 2 Riyal alias sekitar 8000 untuk jarak jauh dekat. Apalagi dibandingkan dengan tarif Metro di Tashkent, Uzbekistan yang hanya 1400 Sum atau hanya sekitar 1800 Rupiah sekali jalan jauh dekat. 

Akan tetapi yang membuat saya terkaget kaget adalah ketika salah seorang kerabat yang bermaksud pergi ke Bogor dari Bekasi di soren hari Dengan bersemangat dia berangkat menuju ke salah satu stasiun LRTdi kawasan Jati Bening Namun betapa kecewanya karena ketika sampai sekitar pukul 18.30, LRT dari Bekasi ternyata sudah tidak beroperasi karena yang terakhir berangkat adalah pukul 18.20 dari Bekasi.   Akibatnya di harus naik ojol lagi ke stasiun Kranji dan tetap setia naik KRL....

Apa boleh buat, peresmian LRT yang pada akhir Agustus kemarin sebenarnya masih dalam rangka kejar yang karena LRT hingga pertengah September ini belum beroperasi penuh baik dengan jam operasi yang masih terbatas dan juga frekuensi yang masih sangat jarang untuk ukuran angkutan masal di kota megapolitan seperti Jabodetabek ini.  Bayangkan atau bandingkan dengan frekuensi metro di Moskwa yang bisa berangkat kurang dari satu atau dua menit sekali dalam jam sibuk,  

Kalau begitu, bolehlah kita sematkan bahwa pengoperasian LRT sekarang ini masih setengah hati  dalam memberikan layanan transportasi masal. Walaupun begitu kalau kita selalu berpikirt positif tentunya nantinya berharap bahwa LRT akan bisa beropeasi hingga lewat pukul 24 malam dan mulai lebih pagi dengan frekuensi bisa 3 menit sekali jalan.  Mengapa tidak, bukankah yang jalan di jalur LRT hanya gerbong LRT dan tidak berbagai dengan gerbong moda transportasi lain seperti KRL yang kadang masih berbagi dengan kereta jarak jauh atau kereta bandara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun