Doha, akhirnya saya datang lagi setelah beberapa tahun tidak berjumpa. Â Cuaca di pertengahan September masih panas membakar dan mencapai lebih dari 43 derajat Celsius di siang hari. Tujuan perjalanan kali ini adalah mampir ke National Library of Qatar sekaligus melihat berbagai tempat menarik di kawasan pendidikan paling kondang di Qatar.
Setelah sekitar 1 jam mengagumi keindahan arsitektur Perpustakaan Nasional Qatar, baik dari luar dan dalam serta sejenak mengintip koleksi buku-bukunya, saya kemudian berjalan menuju ke tempat parkir dan tiba di halte tram Education City yang Bernama Multaqa. Â Halte ini melayani jalur tram yang berwarna kuning.
 Dari kejauhan sudah tampak dua menara Masjid Education City yang menjadi tujuan berikutnya.  Ternyata letaknya hanya dua halte dari Multaqa.Tidak lama menunggu di dalam halte yang sejuk memiliki AC serta terdapat air mineral gratis yang disediakan buat umum, saya naik trem yang juga memang disediakan gratis di kawasan ini
Setelah melewati halte Al Kathir House, saya tiba di halte Education City Mosque .Asyiknya tepat di dekat halte juga terdapat sebuah taman luas yang Bernama Quranic Botanical Garden  Sebelum menuju masjid saya sempatkan mengintip kebun raya mini yang siang itu sangat sepi  Di sini ada beberapa taman dan salah satunya adalah Vineyard Garden atau Taman Anggur Tidak jauh dari sini, di Tengah-tengah area kebun raya juha ada Water Park yang indah dan asri Hanya cuaa dan sengatan panas Mentari yang mencegah saya untuk menjelajah lebih jauh di alam terbuka
Saya kemudian kembali ke arah Masjid  Dua Menara atau Minaratein merupakan ciri khas masjid yang ikonik ini Bentuk sangat khas karena seakan-akan merupakan ekor ikan paus yang letaknya terpisah cukup jauh dari bangunan utama.  Sebagai kawasan kampus, cukup banyak orang-orang berusia muda yang lalu Lalang di dekat masjid yang ternyata merupakan bagian salah satu kampus ternama di Qatar yaitu Hamid bin Kailfah Fakuitas Kajian Islam atau College of Islamic Study  Saya sempat bertanya kepada dua mahasiswa yang ketulan lewat di mana pintu masuk utama menuju masjid
Ketika memasuki pintu utama ini, ada seorang sekuriti yang menjelaskan bahwa masjid ini tidak dibuka untuk umum dan hanya untuk civitas akademika kampus tadi  Namun secara kebetulan serang lelaki kemudian menegur saya dalam bahasa Indonesia  Ternyata pria berusia sekitar 30 tahunan ini merupakan tenaga pengajar yang sedang menjalani exchange program di Qatar. Dia berasal dari Amerika Serikat yaitu negara bagian Virginia dan istrinya berasal dari Malaysia.  Dia juga sudah beberapa kali berkunjung ke Indonesia.