Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Minum "Kumis", Susu Kuda Kazakh di Almaty Central Mosque

12 September 2023   12:55 Diperbarui: 12 September 2023   18:09 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inpu Prasasti: dokpri
Inpu Prasasti: dokpri

Di dekat pintu terdapat sebuah prasasti dalam bahasa Kazakh, Rusia, dan Arab yang menjelaskan sekilas sejarah masjid ini. Masjid yang sekarang ini diresmikan pada 1999 setelah mulai dibangun pada awal dekade 1990-an di lokasi yang sama dengan masjid tua Tatar yang dibangun pada abad XIX. Masjid tua ini terbakar pada 1987.

Interior masjid: dokpri
Interior masjid: dokpri

Saya kemudian masuk ke  ruang utama masjid dan terkagum-kagum dengan keindahan interiornya. Hamparan karpet berwarna hijau dengan garis pembatas saf berwarna cokelat membentang empuk. Bagian bawah kubah utama karpetnya berhiaskan pola bunga-bunga yang indah. Di kiri-kanan terdapat lantai dua masjid dengan balkon berhiaskan relung-relung. Sementara itu, mihrabnya tampak megah berdinding keramik dengan nuansa warna biru yang khas dengan ornamen bunga dan hiasan kaligrafi. Mimbarnya terbuat dari kayu warna kecokelatan dengan ukiran dan tangga berhiaskan karpet hijau. Sebuah lampu kristal besar tergantung di bawah kubah.

 Mihrab Dan minbar: dokpri 
 Mihrab Dan minbar: dokpri 

Selesai solat Ashar, saya kembali berjalan berkeliling. Di salah satu sudut terdapat sebuah tenda tradisional Asia Tengah yang disebut yurt berwarna putih. Karena penasaran, saya masuk ke tenda dan mengucapkan salam kepada beberapa pemuda yang ada di dalam tenda. Setelah sempat berbincang-bincang dalam bahasa Rusia, ternyata di dalam tenda ini dijual berbagai minuman tradisional Kazhak, salah satunya adalah kumis yang merupakan susu kuda. Negeri ini memang terkenal dengan kuda dan konon jumlah kuda lebih banyak dibandingkan jumlah manusianya.

Yurt: dokpri
Yurt: dokpri

Akhirnya saya pun disuguhi semangkuk kumis yang dingin menggoda. Saya sempat minum beberapa teguk untuk mencicipi. Rasanya asam-asam segar. Mula-mula terasa aneh, tetapi setelah beberapa teguk terasa segar dan mulai nyaman di lidah dan tenggorokan. Tidak terasa semangkuk kumis pun sudah berpindah ke perut. 

 Suasana di salame tenda: dokpri 
 Suasana di salame tenda: dokpri 

Setelah melanjutkan sedikit bincang-bincang, saya mengucapkan banyak terima kasih serta selamat tinggal alias Da Svidaniya kepada beberapa pemuda itu. Saya melanjutkan kunjungan dengan duduk-duduk di taman air mancur sambil memperhatikan anak-anak yang sedang bermain dan keluarga yang bersantai. Banyak juga gadis-gadis berhijab dan lelaki berjanggut lebat sedang duduk. Sebagian sedang membaca Al-Quran.

 Semangkuk Kumis: Dokpri
 Semangkuk Kumis: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun