Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Buah Labu Raksasa Menemani Perjalanan Kereta Api dari Tashkent ke Almaty

11 September 2023   12:24 Diperbarui: 11 September 2023   14:38 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta api menuju Almaty: dokpri 
Kereta api menuju Almaty: dokpri 

Sekitar 2 jam meninggalkan Tashkent kereta berhenti. Kemudian beberapa petugas berseragam masuk ke gerbong dan bahkan disertai dengan anjing yang mulai mengendus-endus barang bawaan penumpang.  Sebagian koper diperintahkan untuk dibuka dan ada juga petugas yang bertanya apakah penumpang membawa uang tunai dalam jumlah lebih 6 ribu USD atau membawa drone yang dilarang di Uzbekistan.  Sementara petugas lain mulai mengumpulkan paspor para penumpang.   Sekitar 1 jam kemudian, baru paspor kami dikembalikan dan sudah dicap keluar dari Uzbekistan.  Pemeriksaan di Uzbekistan ini berlangsung sekitar dua jam karena petugas mungkin pindah dari satu gerbong ke gerbong lain. 

Tidak lama kemudian kereta mulai kembali bergerak. Kemungkinan besar tempat kami berhenti adalah stasiun yang Bernama Sary-Agach.  Namun sekitar 20 atau 30 menit berjalan kereta berhenti kembali. Sepertinya kami sudah memasuki wilayah Kazahkstan karena kali ini petugas yang masuk adalah petugas berseragam dari imigrasi dan bea cukai Kazakhstan  Proses yang sama kembali terjadi, hanya saja petugas imigrasi Kazakhstan yang tepat duduk di hadapan saya tampak lebih canggih karena dilengkapi dengan alat untuk memindai paspor dan membuat foto penumpang.  Satu per satu penumpang di gerbong kami dipanggil dan difoto. Tidak ada banyak pertanyaan ketika menjawab bahwa tujuan kami adalah turis.

Proses pemeriksaan di perbatasan Kazakhstan ini berlangsung lebih cepat, mungkin hanya sekitar satu jam saja dan sesudah itu kereta terus berjalan dengan kecepatan bervariasi dari 50 km hingga 80 kilometer per jam. Sekitar pukul 19.30 kereta tiba di Syimkent.  Waktu di Syimkent. dan Almaty lebih cepat satu jam dari waktu di Tashkent.  Hari sudah muai gelap dan kereta terus melaju melewati berbagai stasiun seperti Mankent, Tyulkubas, Taraz, Chu. Otar dan kemudian Almaty.

 Uang Tenge: dokpri
 Uang Tenge: dokpri

Ketika memasuki wilayah Kazakhstan ini, tiba-tiba tidak tahu muncul dari mana, ada seorang yang membawa banyak uang dan menawarkan penumpang untuk menukarkan uang Sum Uzbekistan atau US Dollar ke Tenge Kazakhstan..  Akhirnya saya menukarkan seluruh sisa uang Sum yang saya miliki yaitu sekitar 250 ribu sum dan kemudian berubah menjadi 9000 Tenge saja. 

Uniknya sesekali kereta melaju lumayan cepat hingga menembus 120 atau 130 km per jam walau kebanyakan hanya berjalan sekitar 50 atau 60 kilometer per jam saja. DI sepanjang jalan ini penumpang bergantian naik dan turun kecuali yang dengan tujuan akhir Almaty.

Padang stepa : dokpri
Padang stepa : dokpri

Pagi mulai merekah ketika kereta mendekati kota Almaty. Di sepanjang jalan tampak daratan luas Kazakhstan dengan stepa yang luas.  Kereta pun masuk ke Stasiun Almaty 2 sekitar pukul 07.15 pagi, sekitar 30 menit terlambat dari jadwal. 

Ketika turun dengan membawa koper, ada seorang pemuda Kazakhstan yang menawarkan bantuan membawakan salah satu bagasi. Kebetulan pemuda ini bisa berbahasa Inggris sehingga saya bisa minta bantuan memesankan taksi Yandex.  Kebetulan saya belum memiliki internet dan dengan bantuan pemuda ini, saya bisa naik taksi dengan ongkos sekitar 2.300 Tenge saja. Sementara sopir0sopir di stasiun menawarkan ongkos 4000 Tenge.  Pemuda ini juga bahkan ikut menunggu taksi yang datang sekitar 10 menit setelah dipesan, meyakinkan bahwa sopir mengerti Alamat tujuan dan baru meninggalkan kami setelah taksi berangkat.  

Selama menunggu taksi, saya sempat bercakap-cakpa dengan pemuda yang Bernama Bek Sultan, dan masih seorang mahasiswa. Dia mengaku berasal dari sebuah kota bernama Altirau yang jaraknya lumayan jauh, yaitu sekitar 3000 kilometer dari Almaty dan jika naik kereta api harus ditempuh selama 3 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun