Naik KRL atau Kereta Komuter sudah menjadi pilihan utama saya untuk bepergian ke mana saja di kawasan Jabodetabek sejak beberapa tahun terakhir ini. Â Bila tempat yang dijangkau jauh dari stasiun KRL, baru dilanjut dengan moda angkutan lain seperti angkot atau ojek online. Â Walaupun begitu, sebenarnya saya sendiri baru mulai rutin menggunakan KRL sejak mulai lelah dan bosan menggunakan kendaraan pribadi. Â
Selain banyak pembatasan seperti ganjil genap, juga terkadang lebih lama karena macet dan kurang efektif serta ekonomis karena harus membayar biaya tol serta parkir yang cukup mahal.Â
Kalau sejenak ingin bernostalgia, sebenarnya saya boleh dibilang sudah sangat terlambat menggunakan KRL. Dulu walau belum memiliki kendaraan pribadi, saya lebih suka naik bus kota baik PPD atau Patas digabung dengan angkot dan omprengan untuk pulang pergi ke tempat kerja.Â
Kemudian dilanjut dengan menggunakan kendaraan pribadi hingga akhirnya saya mulai mengenal KAI Komuter yang ternyata tidak kalah nyaman dengan moda angkutan sejenis di berbagai negara yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Apalagi sekarang saya tidak terpaku harus menggunakannya setiap hari di jam-jam sibuk, melainkan dapat menggunakannya  sewaktu-waktu untuk mendukung kegiatan yang sporadis dan tidak rutin.
Berdasarkan pengalaman saya sendiri, memang ada beberapa jalur Komuter Line yang frekuensinya masih agak jarang. Salah satunya adalah kereta yang menuju ke Cikarang. Â
Apa lagi sekitar empat tahun lalu sebelum pandemi ketika layanan ke Cikarang masih memiliki rentang waktu sekitar satu sampai satu setengah jam antar keberangkatan kereta. Â Untuk itu kita harus benar-benar hafal jadwal kereta dan berusaha tiba di stasiun sebelum jadwal. Namun terkadang kita harus menunggu cukup lama karena kereta yang ingin dinaiki baru saja berangkat. Untungnya kondisi sekarang sudah sedikit membaik untuk relasi Cikarang sehingga frekuensi sudah jauh lebih banyak dan waktu tunggu bisa ditekan menjadi sekitar setengah jam jika tertinggal kereta. Â
Untuk relasi Bogor Jakarta Kota Kereta Komuter pada saat ini sudah memiliki layanan yang cukup banyak dengan jarak keberangkatan kereta antara 5 sampai 10 menit sekali, bahkan bisa lebih sering terutama di waktu ramai di pagi atau sore hari. Â Akan tetapi untuk relasi Bekasi Kampung Bandan baik via Manggarai maupun Stasiun Senin, terkadang penumpang masih harus menunggu cukup lama, bisa lebih dari 15 menit atau bisa lebih 20 menit jika tertinggal kereta. Â
Hal ini mungkin karena jalur kereta terkadang masih harus berbagi dengan kereta jarak jauh ke melayani kota-kota d Jawa Tengah atau Jawa Timur. Â Hal yang sedikit mirip juga adalah frekuensi relasi Duri Tangerang yang terkadang harus membagi jalur dengan kereta bandara.
Untungnya, sekarang sudah ada aplikasi KRL Access di telepon genggam saya yang selalu membantu untuk merencanakan perjalanan. Â Melalui aplikasi ini, penumpang dapat mengetahui jadwal kereta, posisi kereta, dan bahkan peron tempat kereta berada. Dengan ini, kita bisa memperkirakan waktu untuk menuju ke stasiun dan berada beberapa menit sebelum kereta tiba. Selain tidak usah menunggu terlalu lama di stasiun juga menghindari terlambat atau ketinggalan kereta. Â
Selain itu aplikasi KRL Access juga menginformasikan jadwal kereta terakhir yang melayani suatu stasiun sehingga kalau kita bepergian sampai malam masih bisa merencanakan perjalanan agar tidak ketinggalan kereta terakhir dan harus menginap atau naik kendaraan lain yang lebih mahal. Bahkan saya juga bisa memperkirakan waktu kedatangan di stasiun tujuan serta kemudian menambahkan waktu untuk naik kendaraan lanjutan sehingga bisa menginformasikan ke rumah estimasi waktu tiba di rumah walau hari telah larut malam. Â