Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Pameran Tunggal Wayang Sari di Ruang Garasi, Transformasi dari Penyanyi Cilik ke Pelukis

27 Agustus 2023   09:17 Diperbarui: 27 Agustus 2023   13:43 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sari dan Lukisan Wani Ditoto: Dokpri

Ada lima lukisan kancas ukuran 120x140 cm yang dipajang di dinding garasi dan di Tengah-tengah juga ada Kumpulan lukisan kertas dalam ukuran kecil.   

Dongeng Sari dimulai dari lukisan paling kiri berjudul Mbok EmBik atau Mbok Emban. Lukisan kedua berjudul Wani Ditata bergambar seorang Perempuan dengan tangan-tangan yang mencoba mengatur.   Sementara lukisan ketiga berjudul Sudah waktunya atau Wis Wayahe. 

Warisan Temurun: Dokpri
Warisan Temurun: Dokpri

Namun yang membuat saya terkesan adalah lukisan keempat yang diberi judul Portal Kehidupan. Ternyata lukisan ini melambangkan bahwa semua makhluk hidup yang bernyawa dan dilahirkan harus melalui gerbang ini serta sebelumnya harus ada sesuatu yang dimasukkan yang dilambangkan dengan ular. Benar-benar sebuah lukisan yang kaya akan pesan dan makna akan peran seorang Perempuan.

Lukisan kelima merupakan karya yang teranyar dan juga konon paling lama digarap oleh Sari yang mengaku sering terinspirasi sesuatu ketika melukis. Dia juga menjelaskan mengenai stempel atau tandatangan yang ditulis dalam huruf Jawa Soko yang merupakan inisial namanya S.K.  Lukisan ini berjudul Warisan Temurun.

Dalam lukisan-ukisan kertas yang berukuran A4 atau lebih kecil, selain wayang, ada juga lukisan bertema bunga padma atau teratai. Menurut Sari padma ini memiliki makna yang istimewa karena hanya akan tumbuh dari lumpur.  Maknanya adalah bagaimanapun kondisi kita, tetap akan bangkit pada waktunya. 

Sari dan Lukisan: Dokpri
Sari dan Lukisan: Dokpri

Sementara mendengarkan dongengan Sari, Mbak Kana juga menawarkan Kembang Tahu ketika seorang pedagang keliling lewat. Wah ternyata cukup enak kembang tahu ini, apalagi setelah lama tidak sempat mencicipinya.  

Sudah lebih satu jam Sari bercerita diselingi canda dan gelak tawa yang santai. Apa lagi Sari sangat santai bercerita tentang kebiasaannya merokok alias ngudut untuk mencari inspirasi ketika menulis.   

Ketika ditanya apakah lukisan-lukisan ini dijual, Sari menjawab tentu saja dijual dan dananya akan diberikan kepada Yayasan sosial yang juga dikelola oleh dirinya. 

"Lukisan yang besar ini harganya 30 Juta sementara yang kecil ukuran kertas nanti bervariasi sekitar ratusan ribu saja," begitu kata Sari sambil menambahkan bahwa dia selama ini sering menghadiahkan lukisan nya kepada sahabat-sahabatnya dan lukisannya mungkin sudah tergantung di dinding rumah sahabatnya di berbagai tempat di pelosok dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun