Dari bawah sini, tampak jika patung sang Dewi yang tingginya mencapai 108 meter ini menjulang tinggi. Konon ketika selesai dibangun patung ini sempat menjadi yang tertinggi di dunia dan juga lebih tinggi dari Patung Dewi Kemerdekaan atau Liberty yang ada di kota New York. Â Patung ini ternyata memiliki tiga wajah, satu wajah menghadap ke pulau Hainan dan dua wajah lainnya menghadap ke laut Tiongkok Selatan. Â Masing-masing tangan pada setiap sisi patung memegang bunga teratai, kitab dan juga tasbih. Â Konon ini melambangkan kebijaksanaan, kedamaian dan welas asih. Â Â
Saya kemudian masuk ke dalam ruangan yang ada di bawah patung. Ternyata merupakan semacam kuil yang sangat cantik dengan banyak patung Buddha dan Dewi Kwan Im di dalamnya. Ada sebuah patung besar yang bahkan terbuat dari emas berkilau. Â Di sini ada antrean untuk naik lift menuju ke kaki Dewi. Â Walau cukup panjang, antrean berjalan dengan lancar dan tidak lama kemudian saya sudah ada di lift menuju ke atas. Â Dari lantai empat kami harus berjalan memutar menaiki anak tangga menuju ke lantai 7 yang merupakan pelataran terbuka tepat di kaki Dewi Kwan Im.
Di lantai tujuh ini para Jemaah berjalan seakan-akan tawaf mengeliling patung dengan arah searah jarum jam. Sesekali mereka meletakkan kedua telapak kanan di kaki atau lebih tepatnya kuku jari kaki sang dewi sambil membungkuk memberi hormat dengan takzim.  Ada juga yang memeluk dan menciumi kaki patung tersebut seakan-akan  tidak ingin berpisah lagi.  Dari atas sini terlihat kawasan wisata religi dan budaya ini lebih jelas. Tampak pintu gerbang di kejauhan dan juga jembatan Puji sepanjang 280 meter yang menghubungkan kawasan patung dewi dengan daratan utama.  Orang-orang tampak kecil dari ketinggian lantai tujuh ini.Â
Setelah puas memandang laut dan orang-orang di kaki patung , saya kembali turun dengan arah dan tangga yang berbeda. Berbeda dengan waktu naik, untuk turun semuanya harus melewati tangga dan dalam perjalanan ini disuguhi pemandangan beberapa patung yang tidak kalah indahnya. Seorang Perempuan setengah baya tampak sedang takzim berlutut sambil berdoa di depan patung dan ada juga patung yang memiliki banyak sekali tangan.
Setibanya di bawah, sekali lagi saya memandang ke atas dan baru menyadari bahwa di bawah lantai tujuh tempat saya naik tadi tampak hiasan kelopak bunga teratai berwarna kuning emas yang seakan-akan menjadi tempat patung berdiri. Â
Setelah sekitar 45 menit di kawasan patung, kami kembali naik mobil atau odong-odong listrik ke pintu gerbang utama. Namun jalan yang dilewati kali ini memutar ke berbagai tempat menarik yang ada di kawasan ini. Â Salah satunya adalah Dinding marmer yang bertuliskan aksara Cina yang indah. Â Â