Gambar dan baleho salah satu calon presiden berkibar megah seakan-akan memberi pesan : Pilihlah saya 2024 nanti,"
Abang gojek akhirnya tidak sabar memberi komentar bahwa bagi dia tidak ada bedanya siapa yang akan menjadi presiden. Â Nasibnya tetap akan mengais rezeki dibatas sepeda motornya ini.
Saya kemudian menjawab: apa lagi buat saya, sejak zaman dahulu kampanye di jalan tidak membuat saya bersimpati,"
Saya masih ingat ketika zaman orde baru. Partai yang cuma ada tiga ketika itu diberi giliran kampanye untuk mencegah mereka bertemu dan terjadi konflik. Tetapi setiap hari kampanye, masyarakat menjadi terganggu karena membuat jalan jalan kota Jakarta yang sidah padat menjadi macet.
Kampanye hanya membuat janji. Siapa pun yang terpilih , nasib abang ojol tetap sama. Demikian pesan tang saya dapat dari peristiwa pagi ini di Bekasi.
Namun emak-emak dan remaja putri tetap bersemangat. Menyanyikan lagu lagi dan mendukung salah satu capres yang akan mengubah nasib mereka tahun depan.
Demikian lah, walau pemilu masih lama yuk kita kampanye, pilihlah saya karena dengan memilih saya nanti rakyat akan makmur dan sejahtera. Â
Sampai di stasiun, saya masih harus menunggu kereta cukup lama untuk menuju Bogor . Ah andai saja ada capres yang kampanye akan membuat jalur KRL dari Bekasi langsung ke Bogor tanpa harus  lewat Manggarai, mungkin saya akan memilih calon tersebut. Sayang hingga kini belum ada.
Selamat pagi dan terima kasih sudah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H