Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum di Surabaya yang Mirip Museum di Paris

20 Juli 2023   19:54 Diperbarui: 20 Juli 2023   19:55 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita bangsa Indonesia sarana iki, nelakake kamardikaning  Indonesia.

Bab-bab kang nglenani pemindahan pangoewasa lan liya-liyane ditindakake klawan tjara kang lan ing dalam tempo kang saenggal-enggale.

Demikian bunyi teks proklamasi dalam Bahasa Jawa dan di bawahnya juga ada teks yang sama dalam Bahasa Madura

Selain itu juga terdapat patung replika yang menggambarkan penderitaan dan perjuangan rakyat Indonesia, khususnya Surabaya di masa perang kemerdekaan melawan Belanda dan Inggris. 

Dokpri
Dokpri

Salah satu kisah yang menarik adalah peran Rumah Sakit Sampang dalam masa perjuangan. Dijelaskan bahwa banyak tokoh pejuang seperti Dokter Soetomo yang ternyata pernah membuka praktik di rumah sakit ini   Yang cukup mengejutkan, ternyata beliau merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin.  Rumah sakit yang bersejarah ini pada masa November 1945 itu banyak menampung para korban pertempuran baik sipil maupun militer.  Sayangnya, bangunan rumah sakit yang bersejarah ini sudah diratakan dengan tanah pada tahun 1980 an dan kemudian di sana dibangun Plaza Surabaya.   Wah ha ini mengingatkan bahwa banyak gedung bersejarah di Indonesia yang dihancurkan karena hanya ingin dibangun pusat perbelanjaan.  Salah satunya adalah Hotel Des Indes di Jakarta.

Dokpri
Dokpri

Di salah satu sisi museum juga dipajang sebuah foto atau lukisan lama yang menggambarkan suasana Rumah Sakit Sampang di masa pertempuran tersebut.

Di museum ini kita juga dapat melihat sejarah pembangunan Tugu Pahlawan pada tahun 1950-an.  Yang menarik adalah besarnya dana untuk membangun tugu ini hanya sebesar 323.100 Rupiah. Tentunya uang sebesar itu bernilai sangat tinggi sekarang  Uniknya pemerintah hanya pembunyai dana sebesar 160.000 Rupiah sehingga Panitia pembangunan harus menanggung sendiri sisanya sebesar 163.100 Rupiah. 

Dokpri
Dokpri

Untuk menutupi kekurangan dana tersebut panitia pembangunan dan pemerintah kota Surabaya menyelenggarakan undian berhadiah dengan menjual kupon seharga 10 Rupiah yang berhadiah rumah beserta perabotannya.  Melalui undian ini dapat dikumpulkan dana sebesar 500 Ribu rupiah.  Demikianlah akhirnya panitia yang dipimpin Ketua Proyek R. Moestajab Soemowidigdo dan dibantu Manajer Proyek Ir Tan Giok Tjauw selaku  Kepala PU Kota Surabaya mampu menyelesaikan proyek pembangunan Tugu Pahlawan sesuai jadwal dan diresmikan pada 10 November 1952

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun