Kita bangsa Indonesia sarana iki, nelakake kamardikaning  Indonesia.
Bab-bab kang nglenani pemindahan pangoewasa lan liya-liyane ditindakake klawan tjara kang lan ing dalam tempo kang saenggal-enggale.
Demikian bunyi teks proklamasi dalam Bahasa Jawa dan di bawahnya juga ada teks yang sama dalam Bahasa Madura
Selain itu juga terdapat patung replika yang menggambarkan penderitaan dan perjuangan rakyat Indonesia, khususnya Surabaya di masa perang kemerdekaan melawan Belanda dan Inggris.Â
Salah satu kisah yang menarik adalah peran Rumah Sakit Sampang dalam masa perjuangan. Dijelaskan bahwa banyak tokoh pejuang seperti Dokter Soetomo yang ternyata pernah membuka praktik di rumah sakit ini  Yang cukup mengejutkan, ternyata beliau merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin.  Rumah sakit yang bersejarah ini pada masa November 1945 itu banyak menampung para korban pertempuran baik sipil maupun militer.  Sayangnya, bangunan rumah sakit yang bersejarah ini sudah diratakan dengan tanah pada tahun 1980 an dan kemudian di sana dibangun Plaza Surabaya.  Wah ha ini mengingatkan bahwa banyak gedung bersejarah di Indonesia yang dihancurkan karena hanya ingin dibangun pusat perbelanjaan.  Salah satunya adalah Hotel Des Indes di Jakarta.
Di salah satu sisi museum juga dipajang sebuah foto atau lukisan lama yang menggambarkan suasana Rumah Sakit Sampang di masa pertempuran tersebut.
Di museum ini kita juga dapat melihat sejarah pembangunan Tugu Pahlawan pada tahun 1950-an.  Yang menarik adalah besarnya dana untuk membangun tugu ini hanya sebesar 323.100 Rupiah. Tentunya uang sebesar itu bernilai sangat tinggi sekarang  Uniknya pemerintah hanya pembunyai dana sebesar 160.000 Rupiah sehingga Panitia pembangunan harus menanggung sendiri sisanya sebesar 163.100 Rupiah.Â
Untuk menutupi kekurangan dana tersebut panitia pembangunan dan pemerintah kota Surabaya menyelenggarakan undian berhadiah dengan menjual kupon seharga 10 Rupiah yang berhadiah rumah beserta perabotannya.  Melalui undian ini dapat dikumpulkan dana sebesar 500 Ribu rupiah.  Demikianlah akhirnya panitia yang dipimpin Ketua Proyek R. Moestajab Soemowidigdo dan dibantu Manajer Proyek Ir Tan Giok Tjauw selaku  Kepala PU Kota Surabaya mampu menyelesaikan proyek pembangunan Tugu Pahlawan sesuai jadwal dan diresmikan pada 10 November 1952