Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sayur Bebanci dan Sayur Besan, Kuliner Betawi yang Kian Langka

1 Juli 2023   06:53 Diperbarui: 1 Juli 2023   06:55 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan ke Museum Betawi di Setu Babakan memang membuka cakrawala yang lebih luas tentang budaya Betawi. Suatu etnis yang kadang mulai tersingkir dari kota Jakarta yang dulu Bernama Batavia ini.  Dalam 8 ikon Budaya Betawi, terdapat dua jenis kuliner yang juga identik dengan Betawi yaitu Kerak Telor dan Bir Peletok. 

Namun sebenarnya kuliner Betawi jauh lebih beragam dan kaya dibandingkan hanya dengan Kerak Telor dan Bir Peletok.  Di warung Senamania yang ada di tepian Setu Babakan saja ada Pecak Gurame, Laksa Betawi, Ketoprak, Gado-gado, Karedok, toge goreng dan masih banyak lagi.  

Ketika berada di lantai dua Museum Betawi, kami juga sempat melihat beberapa jenis kuliner Betawi yang sangat khas dan termasuk mulai langka dan sulit ditemui.  Bahkan ada sayur yang memang hanya dihidangkan dalam perhelatan tertentu sehingga kian lama kian hilang dari peredaran dan jarang dikenal.

Salah satu keunikan kuliner Betawi adalah seperti juga budayanya banyak menerima banyak pengaruh akulturasi dari makanan Tionghoa.  Hal ini dapat dilihat baik dari bahan, bumbu, maupun cara penyajiannya.  Yuk kita simak  kuliner apa saja yang dapat ditemukan informasinya di Museum Betawi. 

1.Gabus Pucung

Kalau kuliner yang satu ini masih sering juga dijumpai di berbagai lokasi warung yang menjual makanan khas Betawi. Saya sendiri pernah menjajalnya di kawasan Semper, Jakarta Utara dan di Sekitar Saung Rangon di Cikarang.  Di zaman dahulu, ikan gabus sangat mudah ditemui di betawi, demikian juga dengan buah kluwek. Namun kini, di pusat kota Jakarta kita akan sulit menemukan restoran atau warung yang menjual Gabus Pucung.  Tetapi di kawasan pinggiran Jakarta seperti Depok, Bekasi, Parung, Pondik Cabe dan Sawangan, masih sesekali bisa dijumpai.

Dinamakan Gabus Pucung karena memang merupakan ikan gabus yang diberi bumbu berupa pucung atau Kluwek.  Penampilan kuahnya yang hitam pekat dengan taburan bawang goreng  sekilas membuat gabus ini mirip rawon. Namun rasa gurih dari gaing ikan gabusnya yang tebal memang membuat gabus pucung menjadi salah satu kuliner Betawi favorit saya. 

2. Pindang Bandeng

Kalau ini merupakan makanan favorit bahkan sejak saya kecil.  Ibu saya pun sering membuat pindang bandeng di rumah.  Mempunyai aroma khas kuahnya dengan sentuhan serai,  jahe dan lengkuas serta berbagai jenis rempah-rempah lainnya.  Belum lagi dengan potongan cabai merah yang menantang. Singkatnya aroma ini mengalahkan rasa amis yang mungkin ada dari ikan bandengnya sendiri.

Salah satu keunikan ikan bandeng adalah banyak duri. Namun konon di situlah seninya menikmati ikan bandeng.  Salah satu keunikan pindang bandeng ini adalah juga merupakan kuliner favorit etnis Tionghoa yang ramai dicari menjelang Hari Raya Imlek.  Walaupun begitu, Pindang Bandeng tetap kuliner Betawi yang mungkin juga merupakan  hasil akulturasi budaya yang telah berjalan secara harmonis selama ratusan tahun.   Rasanya tidak lengkap berbicara tentang kuliner Betawi tanpa menyebutkan pindang bandeng,

3. Sayur Bebanci. 

Kalau kuliner yang ini, jujur saja saya belum sempat mencobanya. Namun tentu sering mendengarnya.  Nama Bebanci memang mengundang rasa penasaran. Menurut Bang Jack dari Museum Betawi ada kemungkinan diberikan nama Bebanci karena kuliner ini memang tidak jelas jenisnya.  Disebut Sayur tetapi tidak memiliki kandungan sayuran.  Lalu apa saja bahan sayur Bebanci dan seperti apa penampakannya.?

Nah kalau dilihat sekilas penampilan sayur bebanci ini lebih mirip dengan gulai atau Lontong Capgomeh. Kuahnya yang merah kuning menyala memang mengundang selera. Apa lagi kuahnya ini konon mengandung puluhan jenis rempah yang diracik dengan sempurna sehingga menghasilkan rasa yang khas dan nikmat.   Sayur Bebanci sama sekali tidak mengandung sayur melainkan dilengkapi dengan daging seperti cingur, lidah sapi atau bahkan kepala sapi.  Kuahnya tentu saja mengandung santan yang lumayan dominan.

Sayur Bebanci ini sering dimakan dengan lontong atau ketupat sehingga kadang disebut juga Ketupat Bebanci.  Sayangnya kuliner ini sekarang kian langka. Selain karena jarang yang membuat bahan-bahannya pun kian langkas dan sulit dicari.   Namun ada juga yang membuatnya dengan menyederhanakan bahan rempahnya sehingga secara sederhana sayut bebanci dapat dibuat dengan cabai, bawang merah/putih, dengan sentuhan kunyit, jinten, ketumbar, daun salam, serai, jahe terasi dan beberapa jenis bumbu lainnya.

Ada lagi versi lain mengenai asal nama Sayur Bebanci yang konon merupakan singkatan dari Babah Dan Enci yang menunjukkan kaitan erat dengan etnis peranakan Tionghoa Betawi. 

4. Sayur Besan.

Dokpri
Dokpri

Kuliner Betawi ini juga merupakan salah satu kuliner yang paling langka. Konon karena hanya dihidangkan pada acara spesial, yaitu menyambut calon besan alias ketika anak perempuan kita mau dilamar.  Penasaran seperti apa penampilan dan bahan sayur besan?

Di Museum Betawi ini kita bisa melihat penjelasannya secara singkat.  Saylah satu penyebab sayur besan kian lagka adalah karena bahan utamanya yaitu Telubuk atau Terubuk saat ini kian langka. Apa itu telubuk?  Telubuk adalah bunga tebu atau telur tebu yang selain langka juga harganya kian mahal.   Selain terubuk, bahan pendampingnya adalah jagung muda, soun, labu siem, wortel, kembang kol, kentang, papaya parut dan berbagai jenis rempah untuk bumbu. 

Nah, ternyata selain Kerak Telor dan juga Bir Peletok, dengan berkunjung ke Museum Betawi, kita juga berkenalan dengan bermacam kuliner Betawi termasuk yang sangat unik dan langka seperti Sayur Bebanci dan Sayur Besan. 

Kalau nanti kita akan punya besan orang Betawi, jangan lupa menyiapkan Sayur Besan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun