Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dua Jempol untuk Stasiun Manggarai

27 Juni 2023   20:18 Diperbarui: 28 Juni 2023   02:45 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar satu tahun lalu, ketika kereta komuter mulai melakukan perubahan jalur sehingga penumpang yang dari Bogor menuju ke Sudirman dan Tanah Abang harus transit di Manggarai dan juga mulai digunakannya jalur atas untuk kereta dari dan ke Bogor arus penumpang yang pindah kereta di Stasiun Manggarai langsung membludak.

Sempat terjadi kebingungan karena pada awalnya banyak penumpang belum tahu arah dan juga jalur kereta tujuan masing-masing. Masih sering ada yang salah naik kereta dan juga sempat bingung bertanya baik kepada petugas maupun penumpang lain.

Hal seperti ini masih biasa terjadi walaupun stasiun Manggarai sudah dilengkapi dengan rambu petunjuk arah atau signage yang cukup memadai.

Lantai atas memiliki 4 peron: Peron 10-11 di lantai atas digunakan untuk kereta arah Cikini, Gondangdia hingga Stasiun kota, sementara peron 12-13 digunakan untuk kereta arah Tebet, Pasar Minggu, hingga Depak, Bogor atau Nambo.

Sementara lantai dasar digunakan untuk jalur Cikarang, Bekasi, dan Kampung Bandan atau Angke. Jalur 6 dan 7 biasanya untuk arah ke Tanah Abang, Duri hingga Kampung Bandan, sementara peron 8 untuk arah Matraman, Jatinegara, terus ke Bekasi dan CIkarang. 

Dokpri
Dokpri

Namun disorientasi atau kehilangan arah mungkin saja terjadi pada calon penumpang. Saya sendiri pernah mengalaminya ketika berada di Stasiun Shinjuku, dan kesulitan menemukan arah dan jalur untuk menuju ke stasiun yang saya tuju.

Maklum saja Stasiun Shinjuku merupakan salah satu stasiun paling sibuk di Tokyo dengan belasan jalur kereta api bertemu di sini, sebut saja beberapa jalur JR East seperti Yamanote Lines, Chuo Main Lines, Chio-Shibu, Shonan-Shinjuku dan Saikyo Lines. Selain itu juga ada Odakyu-Odwara, Keio Lines, dan juga Tokyo Metro Marunouchi dan Toei Sjinjuku dan Toei Oedo Lines.

Setelah sempat berputar-putar dan tidak juga menemukan jalur yang dicari, akhirnya saya bertanya kepada salah seorng penumpang dan akhirnya diantarkan langsung menuju peron yang dituju.

Pengalaman yang hampir sama pernah saya alami di Bandara Gatwick ketika mencari shuttle bus untuk menuju ke kompleks perkantoran Safety Regulations Group yang berada di bawah Civil Aviation Authority.

Hal ini terjadi karena kurangnya signage sehingga kita harus bertanya beberapa kali sebelum menemukan tempat dan arah yang benar.

Uniknya Stasiun Bekasi, yang sebenarnya hanya dilalui oleh satu jalur KRL dari Cikarang hingga Kampung Bandan, Angke dan kemudian melingkar ke arah Jatinegara pun bisa membuat penumpang salah naik kereta.

Maklum karena di stasiun Bekasi ini ada dua tujuan yaitu Kampung Bandan via Senen dan juga Kampung Bandan atau Angke via Manggarai dan Tanah Abang.

Stasiun Bekasi: Dokpri
Stasiun Bekasi: Dokpri

Sebenarnya penumpang yang sudah sering naik dari Stasiun Bekasi akan mengetahui bahwa arah kereta yang via Manggarai dan Tanah Abang akan lewat di peron 5 yang dari Cikarang atau menunggu di peron 4 buat kereta yang berangkat dari Bekasi.

Sementara kereta yang via Pasar Senen dan berangkat dari Bekasi akan menunggu di peron 7. Aan tetapi kereta yang lewat Senen dari Cikarang pun biasanya melewati peron 5. Sedangkan peron 6 diperuntukkan kereta arah ke Bekasi Timur dan terus ke Tambun atau Cikarang.

Karena itu kalau kita sampai di concourse stasiun Bekasi, kebingungan akan langsung dimulai ketika membaca rambu dan petunjuk. Baik di depan tangga atau eskalator yang menuju ke peron 4 dan 5 maupun 6 dan 7 semuanya ditulis arah menuju ke Cikarang, Manggarai, Jatinegara, Angke dan Kampung Bandan. Sehingga kita tidak tahu peron mana yang harus dituju.

Musolah: Dokpri
Musolah: Dokpri

Untungnya di Stasiun Manggarai, dalam beberapa minggu terakhir ini ada sesuatu yang baru di concourse stasiun. Di samping rambu dan signage yang ada di atas sekarang stasiun Manggarai juga dilengkapi dengan signage atau rambu petunjuk yang dilukis di lantai dalam ukuran yang lebih besar. Lengkap dengan warna merah untuk Tujuan Bogor Kota dan warna Biru muda untuk tujuan Cikarang Jatinegara, Kampung Bandan.

Demikian juga di setiap belokan ada lagi petunjuk arah dan nomor peron, misalnya saka peron 10-11 untuk tujuan Cikini Gondangdia hingga Kota dan peron 12-13 untuk tujuan Tebet, Depok, hingga Bogor. Juga pada jalur biru muda ada peron 6-7 untuk tujuan Tanah Abang hingga Duri, Kampung Bandan, dan peron 8 untuk tujuan Matraman, terus ke Bekasi dan Cikarang.

Hadirnya rambu baru di latau dalam ukuran besar dengan warna berbeda dan nomor peron ini membuat penumpang lebih yakin akan arah yang dituju dan memperkecil kesalahan penumpang naik kereta. Perlu diingat bahwa selai KRL, Stasiun manggarai juga melayani Kereta Bandara yang dilayani di Peron 9. 

Nah dengan diproyeksikannya stasiun Manggarai seaga Stasiun sentral di Jakarta tentunya nanti akan lebih banyak lagi pergerakan perpindahan penumpang di kawasan ini.

Dalam waktu dekat LRT Jakarta juga akan melayani Stasiun Manggarai, belum lagi Trans Jakarta yang juga sudah ada. Sayang arah untuk menuju ke Trans Jakarta masih belum dilukiskan dengan baik, atau saya mungkin belu melihatnya.

Setidaknya dengan rambu di lantai ini, sudah ada kemajuan pesat dalam layanan penumpang di Stasiun Manggarai.

Mari berikan dua jempol dan semoga tidak ada lagi penumpang yang tersesat dan kebingungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun