Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bincang-Bincang Soal Maskapai, Flag Carrier dan Makna di Balik Namanya

17 Juni 2023   10:20 Diperbarui: 17 Juni 2023   10:41 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia penerbangan internasional, ada sebuah istilah yang umum dipakai dan dikenal luas, yaitu Flag Carrier yang kalau diterjemahkan secara harfiah berarti pembawa bendera. Istilah ini kemungkinan besar secara historis berasal dari kisah berdirinya suatu maskapai penerbangan di suatu negara yang pada umumnya didirikan dimiliki oleh negara yang berangkutan. Tidak mengherankan karena mendirikan suatu maskapai penerbangan tentunya memerlukan modal yang sangat besar. 

Hingga saat ini, sebagian besar maskapai di dunia masih merupakan Flag Carrier dari negara yang diwakili walau tentu saja definisi flag carrier sendiri sudah bergeser secara perlahan-lahan. Kepemilikan maskapai tersebut mungkin sudah tidak lagi seratus persen dimiliki negeri tersebut, bisa saja sudah go publik atau bahkan dimiliki oleh perusahaan dari negara lain. Terkadang masih ada bendera nasional yang terpampang secara fisik di pesawat dan sebagian besar sudah tidak lagi memamerkan benderanya.    Lucunya definisi ini pun tidak bisa diterapkan di Indonesia, karena bukan hanya pesawat Garuda Indonesia, hampir semua maskapai di Indonesia pun memamerkan bendera merah putih pada pesawat-pesawatnya,

Karena itu ada baiknya kita mendefinisikan ulang flag carrier sebagai suatu maskapai yang dianggap mewakili negara tersebut di pentas internasional.  Misalnya saja Indonesia, tentu saja masyarakat akan menganggap Garuda Indonesia sebagai wakil Indonesia di dunia internasional, walaupun mungkin saja di penerbangan domestik Lion Air group lebih merajai pangsa pasar dan terbang ke hampir pelosok negeri.   Selain itu Cathay Pacific selalu dianggap mewakili Hong Kong walau sekarang ini Hong Kong sendiri secara yuridis teoritis sudah dikembalikan ke Tiongkok.  

Secara umum kita akan mudah menentukan Flag Carrier suatu negara dari nama maskapainya, sebut saja Singapore Airlines tentunya mewakili Singapura, demikian juga dengan Philipine Airlines, Malaysian Airlines,  British Airways,  Japan Airlines, Thai Airways, dan Air France.  Ada juga negara yang menamakan maskapainya dengan sekaligus menunjukkan bentuk negara nya seperti Royal Brunei,  KLM, Royal Jordanian atau Royal Air Maroc, dengan membacanya kita langsung tahu negeranya berbentuk kerajaan.  Akan tetapi kadang adanya nama maskapai yang membuat kita bertanya-tanya mana yang flag carrier atau penerbangan nasional seperti ada Air India dan Indian Airlines,  Air Kenya dan Kenya Airways, bahkan dulu juga pernah ada Indonesian Airlines yang hanya berusia seumur jagung. 

Air Lingus di Bandara Dublin: Dokpri
Air Lingus di Bandara Dublin: Dokpri

Selain langsung menunjukkan nama negara ada juga nama maskapai yang dinamakan berdasarkan bermacam alasan, Qantas misalnya secara umum dianggap sebagai flag carrier atau penerbangan nasional Australia  tetapi namanya sendiri sejatinya merupakan singkatan dari Queensland and Nothern Teritorry Aerial Services.  Nama yang unik karena hanya mewakili dua wilayah di negeri Kangguru itu.   Juga ada Air Lingus dari Irlandia dengan kata Lingus berasal dari bahasa Irlandia Loingeas, yang berarti armada,  Ada juga COPA dari Panama yang ternyata merupakan singkatan Compaa Panamea de Aviacin.   Lalu ada lagi nama TAROM yang juga merupakan singkatan dalam bahasa Romania dari Transporturile Aeriene Romne. 

Untuk itu ada baiknya kita membahas beberapa negara dan maskapai yang cukup menarik untuk dikulik karena memiliki sejarah dan perkembangan yang tidak biasa.  Hal pertama yang mungkin sering membuat masyarakat bingung adalah adanya dua maskapai dari Uni Emirat Arab, yaitu Emirates dan Etihad yang keduanya seakan-akan dianggap sebagai flag cariier dari negeri petro dollar tersebut.   

Yuk kita bahas sedikit berdasarkan sejarah lahirnya kedua maskapai tersebut.  Emirates merupakan maskapai yang bermarkas di Dubai, kota yang sering dianggap sebagai ibu kota Emirat Arab dan didirikan pada 1985 dan dimiliki oleh Emirat Dubai.  Beroperasi awal dengan beberapa 737 dan Airbus A300, maskapai ini secara perlahan dan mantap kemudian menjadi salah satu penerbangan yang besar dan kini mengoperasikan banyak pesawat berbadan lebar termasuk A380.   Emirat kemudian dianggap sebagai flag carrier Uni Emirat Arab.  

Namun jarang diketahui bahwa sesungguhnya Abu Dhabi merupakan ibukota Uni Emirat Arab dan juga merupakan Emirat yang paling kaya. Oh ya sebelum makin bingung, perlu diketahui bahwa Uni Emirate Arab merupakan sebuah negara eks protektorat Inggris di kawasan teluk yang terdiri dari 7 Emir.  Ketujuh Emir itu adalah Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Fujairah, Ras Al Khaimah, dan Umm Al Quwain.   Negeri ini mendapatkan kemerdekaan pada 1972 dan presidennya adalah Emir Abu Dhabi dengan perdana Menteri Emir Dubai.  Dubai juga merupakan kota yang paling ramai [penduduknya.

Pesawat Etihad di Bandara Abu Dhabi: Dokpri
Pesawat Etihad di Bandara Abu Dhabi: Dokpri

Melihat kesuksesan Emirates akhirnya pemerintah Abu Dhabi pun tidak mau kalah dengan mendirikan maskapai Etihad pada 2003.   Etihad sendiri bermakna Union atau persatuan dalam bahasa Arab. Pembangunan bandara Dubai yang megah pun sekarang mulai disaingi oleh pembangunan bandara Abu Dhabi yang tidak kalah besar megah. Walaupun begitu Emirates memang sudah mulai lebih dahulu sehingga Emirates masih jauh lebih besar karena mengoperasikan hampir 300 pesawat dan terbang ke lebih  150 kota di banyak negara dan benua dibandingkan dengan Etihad yang baru memiliki sekitar 80 pesawat saja.   

Sebenarnya Abu Dhabi sebelumnya merupakan salah satu base dari Gulf Air yang pada awalnya dimiliki bersama oleh Bahrain Oman, Abu Dhabi dan Qatar, namun kemudian Abu Dhabi menarik diri, demikian juga dengan Qatar dan Oman sehingga Gulf Air sekarang hanya dimiliki oleh Bahrain saja. Namun karena keduanya merupakan maskapai terbesar dari UEA, sering keduanya dianggap sebagai flag cariier dari Uni Emirat Arab. 

Selain Emirates dan Etihad, sebenarnya juga ada Flag Carrier yang dimiliki bersama oleh beberapa negara, misalnya saja SAS atau Scandinavian Airlines Sytems.  SAS merupakan sebuah maskapai yang didirikan pada 1946 dan merupakan gabungan dari maskapai yang sebelumnya dimiliki oleh tiga negara Skandinavia, yaitu Denmark, Swedia, dan Norwegia.   Sebelumnya di Asia Tenggara juga pernah ada sebuah maskapai yang dimiliki oleh dua negara yaitu MSA atau Malaysian Singapore Airlines yang kemudian pecah menjadi Singapore Airlines dan Malaysian Airlines. Perlu diketahui juga bahwa sebelumnya kedua maskapai ini bernama Malayan Airways.

Singapore Arlines: Dokpri
Singapore Arlines: Dokpri

Selain itu terkadang kita juga susah menentukan maskapai mana yang dianggap sebagai Flag Carrier suatu negara.  Dalam hal ini Amerika Serikat dianggap sebagai negara yang pada saat ini tidak mempunyai Flag Carrier dan ada beberapa maskapai besar yang dianggap mewakili Amerika Serikat di dunia internasional seperti American Airlines, United Airlines, atau juga Delta Airlines.  Sebenarnya dulu ada sebuah maskapai yang dianggap sebagai flag Carrier Amerika Serikat yaitu PANAM yang sudah beroperasi sejak 1927 dan bermarkas di New York. Namun sejak PANAM berhenti terbang pada 1991, tidak ada lagi maskapai yang dianggap sebagai flag carrier.

Cathap Pacific fi Hong Kong: Dokpri
Cathap Pacific fi Hong Kong: Dokpri

Sebelum tulisan ini diakhiri ada baiknya juga membahas maskapai yang sering membuat orang awam sedikit bingung yaitu Air China dan China Airlines. Mewakili negara mana kah kedua maskapai ini.   

Perlu diketahui bahwa Air China berasal dari Tiongkok  sementara China Airlines berasal dari Taiwan. Kedua negara yang secara politis sama-sama mengakui mewakili negeri Cina.  Yang satu Republik Rakyat Tiongkok yang satu lagi Republik Tiongkok tanpa rakyat,  Nah uniknya Tiongkok yang sekarang ini sesungguhnya sudah berdaulat juga atas Hong Kong dan Macau , tetapi Hong Kong masih memiliki maskapai yang dianggap sebagai Flag Carrier yaitu Cathay Pacific dan Macau juga memiliki Air Macau.   

Jangan kaget juga kalau kata Cathay sendiri secara etimologis juga merupakan asalah satu kata untuk memberi nama terhadap negeri Cina atau Tiongkok, bahkan dalam bahasa Rusia negeri Tiongkok disebut dengan kata Kitai.   Di Moskwa sendiri ada kawasan dan stasiun metro yang Bernama Kitai Gorod atau China Town.  Jadi kesimpulannya Cathay Pacific adalah negeri Tiongkok yang berada di tepi Samudra Pacific dan sangat cocok mewakili geografis Hong Kong sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun