Berita gembira yang sudah sangat lama ditunggu-tunggu oleh penggemar dan pengguna TransJakarta akhirnya muncul juga. Â TransJakarta akan masuk ke bandara Soekarno-Hatta yang dimulai dengan uji coba mulai Juli 2023.
Layanan ke Bandara Soetta ini menurut berita akan berawal dari Terminal Kalideres dan ditujukan untuk melayani karyawan yang bekerja di kawasan Soekarno-Hatta. Â Karena itu pada masa uji coba ini, akan dilayani oleh 15 unit bus dan dioperasikan pada jam terbatas uatu jam masuk kerja dan pulang kerja. Diperkirakan pagi pukul 06.00-09.00 dan sore atau malam pada pukul 18.00-21.00. Â Â
Menurut berita layanian ini masih khusus untuk karyawan yang bekerja di bandara Soekarno-hatta dan bukan untuk umum serta harga tiket sendiri masih belum jelas, apakah terintegrasi dengan layanan Trans Jakarta yang lain atau ada tiket tambahan untuk naik bus ke bandara terbesar dan termegah di Indonesia ini. Â Nah nanti belum jelas apakah kalau hanya untuk karyawan, apakah diperlukan bukti seperti kartu ID Card untuk naik bus ini atau siapa saja boleh naik asalkan punya tiket dan membayar?
Layanan transportasi umum yang terjangkau ke Soekarno-Hatta ini mengingatkan saya akan layanan yang pernah ada di zaman dahulu.  Yaitu bus PPD (Perusahaan Penumpang Djakarta) no 214 rute terminal Kalideres -- Soekarno Hatta via Jalan Raya Benda yaitu kawasan Rawa Lele, Rawa Bokor dan terus hingga di jalan di tengah bandara yaitu di depan tower, Polisi, Kantor pos dan imigrasi.  Tentu saja kalau kita ingin ke Terminal 1, harus berjalan kaki beberapa ratus meter.  Kala itu  waktu tempuh dari Kalideres tergantung pada situasi lalu lintas. Namun di tahun 1985 hingga awal 1990-an, masih sekitar 30-menit hingga 145 menit.   Saya sendiri tidak ingat sampai tahun berapa layan bus 214 ini ada, namun pada 1990-an juga pernah ada bus PATAS 33 yang melayani rute Terminal Grogol-Soekarano-Hatta lewat Daan Mogot.
Pada waktu itu pun, kebanyakan pengguna bus 214 maupun Patas 33 adalah karyawan yang bekerja di Soekarno-hatta dan tentu saja ada sebagian masyarakat umum yang kebetulan tinggal d wilayah yang dilewati rute bus seperti kawasan Rawa Lele, Rawa Bokor, Perumahan Citra dan sekitarnya,
Pembukaan kembali layanan transportasi dari Kalideres tentunya memberikan alternatif bagi para karyawan yang bekerja di Soekarno-Hatta sehingga tidak usah menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau bahkan roda empat. Â Hal ini tentunya dikarenakan biaya parkir kendaraan di Soekarno-Hatta pun sekarang sudah lumayan mahal. Bahkan untuk parkir langganan. Â Hal ini berbeda dengan di tahun 1980-199an di mana biaya parkir hanya sekali masuk dan tidak berdasarkan waktu. Â Bahkan untuk kendaraan roda 4 hanya 500 Rupiah saja baik satu jam satu jaru mau pun beberapa hari.Â
Kembali ke layanan Trans Jakarta yang masuk ke Soekarno-Hatta , tentunya merupakan suatu Langkah maju untuk melayani sebagian masyarakat. Â Akan tetapi kalau hanya ditujukan untuk karyawan dan masih terbatas pagi dan sore saja, ini seakan-akan masih merupakan pelayanan setengah hati. Â Bisa saja disebabkan layanan transportasi umum yang sudah ada sekarang seperti bus DAMRI masih takut kehilangan penumpang dengan dibukanya Trans Jakarta karena disparitas ongkos yang lumayan jauh. Â Akan tetapi sebenarnya layanan DAMRI merupakan layanan terbatas yang nyaman dan memang ditujukan buat penumpang pesawat, sementara layanan Trans Jakarta tentunya buka ditujukan buat penumpang pesawat. Karena bayangkan bila kita naik dari Blok M sampai ke Kali Deres saja sudah memerlukan waktu lebih satu jam belum lagi dari kali Deres ke Soekarno Hatta yang diperkirakan sekitar satu setengah jam,. So pasti penumpang akan ketinggalan pesawat.
Namun semestinya pilihan alternatif  teta[pterbuka sehingga misalnya kalau saja ada penumpang yang kebetulan tidak membawa barang terlalu banyak tetap bisa memilih naik Trans Jakarta, misalnya saja bagi yang baru tiba dan tidak terburu-buru mengejar pesawat.  Maka pilihan naik Trans Jakarta dari Soekarno-Hatta ke Kalideres dan dilanjutkan dengan layanan Trans Jakarta kemana saja akan menjadi alternatif yang sangat terjangkau bagi siapa saja.  Bukankah di bandara kota-kota lain seperti Singapura atau Hong Kong tersedia berbagai macam layanan bus yang terjangkau dan terbuka buat siapa saja,
Mari kita tunggu hasil uji coba dan bagaimana pelaksanaan kebijakan layanan Transjakrta ini, Apakah benar-benar terbatas untuk karyawan, ataukah terbuka untuk umum. Dan apakah jam operasinya dapat lebih flesksibel dari pagi hingga malam misalnya dari jam 6 pagi hingga jam 21.00.Â
Terima kasih sudah membaca dan bagamana menurut pendapat anda?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H