Nah luasnya jaringan kereta cepat ini lah yang ternyata sudah terbukti menjadi pesaing ketat pesawat udara terutama untuk jarak-jarak pendek di bawah 1000 kilometer. Bahkan untuk jarak yang lebih jauh pun masih lebih praktis naik kereta cepat dibandingkan pesawat terbang. Hal ini mengingat lokasi bandara, persiapan cek ini dan sekuriti yang lebih lama ketika naik pesawat terbang.
Sebagai contoh bila sudah ada kereta cepat Jakarta Surabaya yang jaraknya sekitar 800-900 kilometer, maka dapat ditempuh dengan kereta cepat dengan waktu 3 sampai 4 jam saja. Â
Sementara jika kita naik pesawat, walau waktu terbang mungkin hanya sekitar 1 setengah jam tetapi bila naik pesawat minimal harus menyediakan waktu sekitar 4 atau 5 jam. Â Atau paling tidak sama dengan waktu menggunakan kereta cepat. Â
Bila saja ongkos kereta cepat bisa lebih murah dibandingkan dengan naik pesawat, biasanya naik kereta cepat akan lebih nyaman karena tempat duduk yang lebih luas dan nyaman dibandingkan dengan tempat duduk dan kabin di dalam pesawat udara. Â Belum lagi kalau dengan kota -kota lain di pulau Jawa yang jaraknya lebih dekat dibandingkan Surabaya seperti Semarang, Yogyakarta ataupun Solo.
Kesimpulannya, kereta cepat memang hampir dapat dipastikan akan menjadi pesaing serius untuk layanan pesawat udara dengan jarak tempuh yang relatif pendek atau masih di bawah 1000 kilometer. Dan hal ini memang sudah terbukti di negara-negara yang memiliki jaringan kereta cepat terlebih dahulu seperti Tiongkok dan Jepang, Taiwan, Korea dan berbagai negara Eropa.
Mungkinkah dalam waktu sepuluh atau dua puluh tahun mendatang jaringan kereta cepat di Indonesia juga akan merambah ke berbagai kota dan pulau? Yuk kita tunggu dengan hati yang riang gembira.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H