Pada salah satu foto tua ada bangunan berarsitektur gaya Yunani dengan pilar-pilarnya yang besar. Ternyata ini adalah foto salah satu hotel tertua di Surabaya yaitu Hotel Embong Malang yang beralamat di Jalan Embong Malang no 31. Â Hotel ini didirikan sejak 1872 dan kemudian berfungsi sebagai rumah yatim hingga kemudian diruntuhkan pada 1993. Â Lokasi hotel ini sekarang di dekat pintu masuk Hotel Sheraton Surabaya.Â
Rupanya ini adalah lobi hotel pertama ketika dibangun pada tahun 1910. Sementara lobi yang sekarang merupakan bangunan tambahan yang dibangun pada 1936 dan memiliki arsitektur Art Deco dengan atap langit-langit yang tinggi. Â Ruangan ini sekarang Bernama Caf 1910 dan juga Balai Adika Ball Room
De Eerste Steen van dit Gebouw werd gelegt door  Eugene Lucas Sarkies op den 1en Juni 1910.  Demikian tertulis pada sebuah prasasti yang terbuat dari marmer hitam yang ada di atas gerbang menuju Balai Adika Ball Room tersebut.  Walau tidak bisa berbahas Belanda saja tahu bahwa arti tulisan ini adalah Batu Pertama bangunan ini diletakkan oleh Eugen Lucas Sarkies pada tanggal 1 Juni 1910Â
Nah baru kemudian saya ketahui bahwa foto dan lukisan besar yang saya sempat lihat tadi ada foto pendiri sekaligus pemilik pertama hotel ini yaitu Lucas Sarkies dan istrinya.
Sarkies Brothers merupakan imigran Armenia yang berasal dari Isfahan, di Iran yang ternyata bukan saja mendirikan hotel Oranje ini melainkan juga hotel hotel bersejarah di kawasan Aisa Tenggara, seperti Rafles Hotel di Singapura, Eastern & Oriental Hotel di Penang dan juga The Strand di Rangoon.Â
Di ball room ini juga terdapat sebuah alat musik jaman baheula berupa gramofon yang terlihat sangat antik dan menarik. Â Â Jalan-jalan di tempat ini sebelum makan pagi, saya seakan-akan mampir ke museum dan kembali ke masa lebih dari satu abad yang lampau.Â
Selepas sarapan, saya kembali melanjutkan jalan-jalan di sekitar hotel dan menemukan lagi sebuah prasasti yang menjelaskan bahwa hotel ini pernah direnovasi pada dan kemudian diresmikan dengan nama Hotel Mandarin Oriental Majapahit pada 10 Â November 1996. Â Prasasti ini ditandatangani oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada saat itu, yaitu Joop Ave bersama gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman. Â Wah keduanya merupakan sosok yang tersohor pada masanya.