Kalau lebih dari dua penumpang, maka dapat dipastikan naik taksi akan sama saja ongkosnya dan langsung sampai di depan rumah.Â
Selain itu, rancangan stasiun kereta api di bandara di mana dari stasiun masih lagi harus naik Kalayang juga menambah keengganan calon penumpang untuk naik KA Bandara, karena tentunya kalau kita berangkat biasanya waktu untuk lapor atau cek ini juga sangat diperhitungkan.Â
Walau sudah sampai di Stasiun KA Bandara, masih perlu waktu lebih dari 15 sampai 30 menit untuk pindah ke Kalayang menunggu kereta, turun dari Kalayang dan kemudian masuk menuju tempat cek ini. Sementara kalau menggunakan Bus DAMRI, penumpang bisa langsung diantar ke masing-masing terminal dan hanya berjalan kaki sedikit.
Lalu bagaimana solusinya agar KA Bandara lebih ramai penggunanya?
Sebenarnya ada beberapa usulan yang mungkin bisa dilaksanakan. Pertama, kereta bandara memiliki dua macam layanan: kereta ekspres seperti yang sekarang ini yang hanya melayani stasiun tertentu dan layanan komuter dan kereta komuter yang beroperasi antara Stasiun Batu Ceper dan Stasiun Bandara dengan ongkos dan jadwal seperti kereta komuter lainnya.Â
Jadi bagi penumpang dan juga karyawan yang bekerja di bandara dapat memiliki angkutan umum ke bandara yang terjangkau.Â
Jadi kalau kereta bandara memiliki jadwal 30 menit sekali, maka slot yang kosong bisa dipakai untuk dua atau 3 kali perjalanan KA Komuter antara stasiun Batu Ceper dan bandara.
Pilihan kedua adalah memberikan harga khusus langganan bagi karyawan yang bekerja di bandara. Harga khusus atau konsesi ini bisa saja misalnya 10 Ribu sekali jalan. Dijamin akan banyak karyawan yang menggunakan kereta bandara dibanding naik DAMRI atau kendaraan pribadi.Â
Dua usulan di atas adalah saran paling ekonomis untuk meramaikan pengguna yang menuju ke bandara dengan naik kereta. Baik kereta bandara ekspres maupun kereta KRL yang ikut beroperasi antara Stasiun Batu Ceper dan Stasiun Bandara. Dengan demikian infrastruktur yang dibangun tidak menjadi sia-sia atau kurang manfaatnya.
Sementara usulan terakhir adalah membangun rel tersendiri untuk kereta Ekspres KA Bandara sehingga tidak mengganggu operasi KRL ketika melintas antara Batu Ceper Duri hingga Manggarai.Â