Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Trijet, Pesawat Bermesin Tiga yang Pernah Ada di Indonesia

24 Mei 2023   10:13 Diperbarui: 24 Mei 2023   12:32 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YAK 42 Lionair:nFeluzeugbilder.de

Saat ini, kebanyakan pesawat yang beroperasi dan dioperasikan di Indonesia, baik oleh maskapai Indonesia maupun maskapai asing yang terbang ke Indonesia adalah pesawat bermesin dua yang secara umum bermesin dua alias twinjet.  Walau kadang masih ada yang mengoperasikan pesawat bermesin empat seperti B747 atau ada juga pesawat A380 Emirates yang akan mulai terbang ke Bali sebentar lagi, tetapi secara umum pesawat yang ada di bandara-bandara di Indonesia memiliki dua mesin. 

Baik yang narrow body seperti Airbus 320 atu B737 maupun yang berbadan lebar seperti A330, B777, atau juga A350 dan B787 yang dioperasikan oleh berbagai maskapai asing yang terbang baik  ke Jakarta, Bali, atau beberapa bandara lainnya.

Nah sekarang, kita memang mulai jarang melihat pesawat yang bermesin tiga atau trijet yang masih terbang di Indonesia, bahkan di dunia internasional pun populasi pesawat trijet ini kian menurun.  Namun pada masa kejayaannya di sekitar tahun 1970-80-90 hingga awal 2000-an ternyata cukup banyak pesawat trijet ini yang beroperasi di Indonesia. Baik dioperasikan oleh maskapai dalam negeri seperti Garuda, Merpati, Mandala atau bahkan Lion Air, maupun yang dioperasikan oleh maskapai asing yang terbang ke Indonesia.

Untuk sekedar mengenal dan mengenang kembali kejayaan pesawat bermesin tiga ini, yuk kita simak sekilas tipe dan jenis apa saja serta maskapai mana saja yang pernah dmengoperasikan pesawat trijet tersebut.

1.DC10-30  & MD 11.

Pesawat DC 10 merupakan pesawat bermesin tiga produksi Mc Donnel Douglas dari Amerika yang cukup popular pada era 1970 hingga 1990-an.  Garuda Indonesia sendiri sempat mengoperasikan sekitar 28 unit yang digunakan untuk melayani rute internasional baik ke Asia, Australia, Eropa dan juga Amerika.  Bahkan sala satu rute yang menjadi favorit adalah rute Jakarta ke Los Angeles dengan transit di Bali, Biak dan Honolulu.   Saya sendiri pernah mencoba rute ini pada akhir 1989. Sebuah rute yang cukup panjang dan melelahkan. Namun cukup nyaman dengan pesawat DC 10 yang memili konfigurasi tempat duduk 2-5-2.  Konfigurasi ini cukup nyaman bila penumpang tidak ramai. 

Namun sejak era 1990-an, kemajuan teknologi dan perkembangan dunia membuat DC 10 dianggap suda ketinggalan zaman. Belum lagi dengan adanya kecelakaan pesawat DC10 Garuda di Fukuoka pada 1996. Akhirnya Garuda secara perlahan menggantikan DC01 dengan penerusnya yaitu MD 11 yang lebih modern.   Dengan MD 11 ini Garuda bisa terbang non stop ke Honolulu sehingga untuk ke Los Angeles hanya perlu sekali transit saja.   Namun sejarah MD-11 di Garuda tidak terlalu panjang. Bersamaan dengan krisis moneter di tahun 1997-1998, akhirnya MD 11 pun selesi menunaikan kiprahnya pada sekitar 1999.   Sejak itu berakhir pula sejarah pesawat trijet di garuda Indonesia.

2. B0eing 727 -200

Berbeda dengan MD 10- dan MD 11 yang merupakan pesawat berbadan lebar dengan kapasitas penumpang bisa melebihi 300 orang, pesawat Boeing 727 merupakan pesawat narrow body dengan kapasitas penumpang sekitar 100 dan muncul ke pasaran  lebih dahulu sebelum DC 10 dan MD 11.

Kalau DC 10 dan MD 11 hanya dioperasikan oleh Garuda Indonesia, maka B727 ini dioperasikan oleh beberapa  maskapai dalam negeri lainnya seperti Merpati Nusantara,  Jatayu, Indonesian Airlines, dan Mandala Airlines.   Salah satu keunikan pesawat ini adalah tangga untuk masuk pesawat untuk boarding melalui bagian ekor pesawat. 

3. L1011 Tris Star

L1011 Cathay Pacific: Ailiners.net
L1011 Cathay Pacific: Ailiners.net

Nah kalau type pesawat buatan Lockeed ini memang tidak pernah diperasiikan oleh maskapai dalam negeri tetapi ada beberapa maskapai asing yang pernah mengoperasikan pesawat ini pada tahun 1980-an hingga 1990-an.  Sebut saja maskapai Cathay Pacific yang terbang dari Hong Kong baik ke Jakarta, Bali, maupun Surabaya. Juga ada maskapai Airlanka yang terbang dari Kolombo.  Dan terkadang ada beberapa maskapai lain yang dicarter seperti Air America yang dicarter oleh Philipines Airline yang terbang dari Manila.   Selain itu ada maskapai dari Timur Tengah yaitu Royal Jordanian yang juga terbang ke Jakarta dengan rute Amman -- Jakarta via Doha dan Kuala Lumpur. 

Pesawat L1011 milik Cathay Pacificydan juga Airlanka dilengkapi dengan mesin Rolls Royce RB 211 dan konon merupakan salah satu pesawat yang lumayan memiliki teknologi canggih pada zamannya.  Banyak keunikan pesawat ini karena memili RAT (Ram Air Turbine) dan juga lift di dalam pesawat yang digunakan untuk katering.

Pesawat Tristar juga cukup terkenal dengan kisah hantunya yang konon terjadi sejak kecelakaan Eastern Airlines 401 dalam penerbangan dari New York JFK ke Miami.  Sejak kecelakaan ini, sering terjadi penampakan  Flight Engineer yang tewas terutama pada penerbangan dengan menggunakan pesawat Tris Star terutama di Amerika.

4. YAK 42

YAK 42 Lionair:nFeluzeugbilder.de
YAK 42 Lionair:nFeluzeugbilder.de

Melihat namanya, mungkin terasa agak asing bagi sebagian pembaca karena pesawat ini memang merupkan produksi Rusia di zaman Uni Soviet. Yak atau Yakoklev adalah manufatur pesawat yang cukup terkenal di era Uni Soviet walau tidak setenar Ilusyin. 

Pesawat YAK 42 sendiri merupakan pesawat narrow body dengan kapasitas sekitar 120 penumpang dan pernah dioperasikan oleh Lion Air pada saat -saat awal beroperasi di tahun 2000-an.   Ada empat buah pesawat Yak 42 D (D untul Dalnii yang berarti Long range) yang pernah melayani penumpang Lion Air hanya beberapa tahun saja.

Lalu bagaimana pengelaman penumpang ketika naik pesawat bermesin tiga?  Untuk pesawat berbadan lebar seperti L1011, DC 10 dan MD 11, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan dengan pesawat berbadan lebar lainnya walau untuk yang duduk di bagian ekor suara mesin mungkin lebih terasa. Tetapi masih belum sampai ke tingkat bising.

Namun bagi yang pernah naik B727, atau juga Yak 42, dan kebagian duduk di belakang, maka suara bising mesin akan terus menemani selama penerbangan.  

Saya sendiri lumayan sering naik pesawat bermesin tiga seperti DC10, MD 11 dan juga L1011, namun baru sekali naik yang narrow body, yaitu pesawat TU 154 dari Beijing ke Hangzhou dengan maskapai domestik Tiongkok pada tahun 1997.  Kebetulan mendapatkan kursi di bagian ekor dan lumayan suara bising dari mesin terus menemani selama penerbangan.

Demikian sekilas kisah mengenai pesawat bermesin tiga yang disebut dengan Trijet.  Selain jenis yang disebutkan di atas, sebenarnya ada lagi beberapa yang pernah popular di masa lampau seperti HS Trident buatan Inggris.

Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun