Jika suatu pesawat terbang telah mendarat dan akan berlabuh di garbarata ataupun di tempat parkir di remote area, maka harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap area di sekitar apron atau tarmak untuk memastikan tidak ada benda-benda asing atau debris yang mungkin bisa tersedot ke dalam mesin pesawat.Â
Benda asing ini disebut dengan istilah khusus dalam dunia penerbangan yaitu Foreign Object Debris yang bisa menyebabkan kerusakan pada mesin pesawat yang disebut juga dengan istilah khas yaitu Foreign Object Damage.
Uniknya baik Foreign Object Debris maupun Foreign Object Damage ini disingkat dengan satu singkatan popular yaitu FOD. Nah FOD ini merupakan salah satu faktor penting dalam dunia penerbangan, terutama safety alias keselamatan penerbangan yang mencakup baik pesawat maupun personel yang bekerja di sekitar pesawat maupun bandara.
Secara umum FOD ini didefinisikan sebagai suatu objek atau benda baik hidup maupun mati, yang berada dalam lingkungan sekitar pesawat udara maupun bandar udara yang mempunyai kapasitas untuk melukai personel atau menyebabkan kerusakan terhadap pesawat udara dan membahayakan keselamatan penerbangan.
Sebagai contoh FOD ini bisa eksis dalam berbagai bentuk, misalnya saja bagian dari kendaraan atau pesawat yang copot dan tergelatak di landasan, atau pun sampah atau bagian landasan yang retak dan mungkin juga burung atau benda lain yang kebetulan ada di sekitar lapangan udara atau jalur penerbangan.
Salah satu kerusakan akibat benda asing atau Foreign Object Damage yang sering dilaporkan adalah Bird Strike yaitu burung yang tersedot ke dalam mesin pesawat atau menghantam sayap pesawat yang menyebabkan kerusakan.
Kita mungkin masih ingat akan kejadian kecelakaan pesawat Concorde pada 25 Juli tahun 2000. Pesawat supersonik dengan registrasi F-BTSC ini dilengkapi 4 mesin Rolls Royce Olympus 593 dan baru saja tinggal landas dari Bandara Charles de Gaulle, Paris dengan tujuan New York.
Pesawat dengan nomor penerbangan AF 4590 ini membawa 109 penumpang dan awak yang semuanya tewas dalam kejadian tragis tersebut.
Menurut laporan pesawat tinggal landas sekitar pukul 4.43 pm waktu lokal dan ketika sedang berlari kencang di landasan pacu terlihat ada percikan api di bagian bawah sayap sebelah kiri yang kemudian menyebabkan salah satu mesin mati.Â
Pesawat hanya mampu mengangkasa sekitar 90 detik dengan ketinggian sekitar 60 meter ketika mesin kedua di sebelah kiri mati dan kemudian pesawat jatuh menghantam sebuah hotel dan restoran di Genosse, tidak jauh dari bandara. Selain 109 orang di dalam pesawat, empat orang yang berada di hotel dan restoran pun ikut tewas serta 6 orang lainya terluka.
Kecelakaan naas ini yang kemudian menyebabkan seluruh pesawat Concorde sempat dilarang terbang dan akhirnya semua penerbangan Concorde dihentikan pada 2003.
Hasil investigasi yang dilakukan kemudian mengungkap fakta bahwa roda pesawat tersebut melindas potongan metal di landasan pacu sehingga menyebabkan salah satu roda meletus.Â
Serpihan ban pesawat dalam kecepatan tinggi ini kemudian menyebabkan tangki bahan bakar (fuel tank) yang ada di bawah sayap pecah dan bahan bakar ini menyebabkan terjadinya api dan menyebabkan kedua mesin di sebelah kiri gagal alias mati ketika lepas landas dan menyebabkan pesawat langsung jatuh.
Mirisnya, potongan logam ini kemudian diketahui merupakan bagian mesin jet pesawat DC 10 Continental Airlines yang lepas landas beberapa menit sebelumnya. Bagian mesin ini juga baru saja diganti dalam perawatan rutin yang dilakukan beberapa saat sebelum kejadian.
Cerita di atas hanyalah salah satu contoh yang mengungkap betapa berbahayanya FOD bagi keselamatan penerbangan. Dan FOD ini disebabkan oleh kesalahan manusia yang mungkin tidak disengaja.Â
Selain FOD, ternyata ada satu lagi istilah yang mungkin kurang popular yaitu FOK. Walau bukan berasal dari dunia penerbangan, FOK juga berkaitan erat dengan keselamatan umum.Â
Istilah FOK atau Falling Object Kill pertama kali saya ketahui ketika sering menonton siaran TV di Hong Kong pada tahun 1980-1990-an. Kala itu ada dua siaran TV lokal di Hong Kong yang menggunakan bahasa Inggris, yaitu A TV World dan TV B Pearl yang logonya mirip dengan Indosiar.
Dalam iklan layanan masyarakat itu diperkenalkan istilah FOK dengan tayangan berupa anjuran untuk tidak meletakkan benda yang mungkin jatuh dari rumah susun atau apartemen dikarenakan benda-benda kecil yang mungkin tidak berbahaya dalam jarak dekat tetapi mungkin menjadi penyebab kematian jika jatuh dari ketinggian dan menimpa korban yang kebetulan lewat di bawah.
Benda-benda tersebut bisa saja pot bunga, ataupun benda-benda lain yang disimpan atau diletakkan di dekat jendela atau balkon sebuah apartemen. Bisa saja bila tidak diletakkan dan diberi perlindungan yang baik akan jatuh dan membahayakan orang yang kebetulan lewat di bawahnya.
Nah karena itu bila kita berjalan di kaki lima di bawah sebuah gedung pencakar langit di Hong Kong yang sedang direnovasi, sudah dipastikan ada safey net atau jaring pengaman di atasnya. Namun bagaimanapun kita harus tetap hati-hati.
Pada tahun 80 atau 90an di Indonesia atau Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia memang belum terlalu banyak apartemen atau hunian bertingkat tinggi. Namun sekarang hunian apartemen sudah menjamur di berbagai kota besar di Indonesia.Â
Sayangnya masih jarang atau tidak pernah ada iklan layanan masyarakat yang memberikan edukasi terhadap bahaya FOK. Sebenarnya dalam keselamatan kerja ada istiah yang sudah dikenal umum yaitu SBFO atau Struck By Falling Object yang mirip dengan FOK.Â
Demikian sekilas mengenai FOD dan FOK. Keduanya merupakan singkatan yang mungkin kurang dikenal masyarakat umum. Yang pertama atau FOD sudah diketahui secara luas dalam dunia penerbangan, namun yang lain yaitu FOK masih jarang atau belum dikenal masyarakat secara umum.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H